BANDUNG,TM.ID – Pada 2021 lalu, Kabupaten Bandung mengekspor komoditas kopi ke Prancis untuk yang pertama kali. Ternyata permintaan kopi tersebut berlanjut, yang sampai saat ini sudah mengekspor untuk yang ketigakalinya.
Pemerintah Kabupaten Bandung pro aktif dalam ekspor salah satu komoditas kebanggaannya ini. Seremoni pelepasan ekspor kopi ke Prancis ini, secara simbolis dilepas oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diwakili oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dicky Anugerah pada Senin (20/11/2023).
Secara kuantitas, total ekspor kopi dan klasik bean tersebut sebanyak 19,5 ton. Produk kopi tersebut dikelola oleh Koperasi Klasik Beans Sunda Hejo yang bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Barat.
“Alhamdulillah hari ini Kabupaten Bandung melepas ekspor kopi ke Prancis, dengan nilai ekspor mencapai lebih dari Rp 2 miliar. Jenis kopinya arabika dan robusta,” kata Dicky Anugerah seusai melepas kopi tersebut, di Soreang Kabupaten Bandung.
Dicky mengaku pihaknya sangat mengapresiasi keseriusan Koperasi Klasik Bean Sunda Hejo yang telah menghasilkan produk unggul dan bisa diterima di pasaran Eropa untuk ketiga kalinya.
Lebih membanggakan, kata Dicky, proses produksi kopi tersebut memberdayakan para petani di Kabupaten Bandung.
Ia berharap Koperasi Sunda Hejo senantiasa menjaga kualitas dan kuantitas produknya, baik jenis arabika maupun robusta agar keran ekspor dapat terus mengalir.
“Bahkan kami mendorong agar kualitas dan kuantitas kopi yang diekspor ini terus ditingkatkan karena permintaan kopi Kabupaten Bandung cukup banyak, terutama dari negara Eropa maupun Timur Tengah,” kata Dicky.
Ekspor Kopi Selain Prancis
Ternyata bukan hanya Prancis, beberapa negara lainnya seperti Hamburg Jerman menjadi sasaran pasar kopi produk Koperasi Sunda Hejo, yang diekspor pada Februari 2021 lalu. Kala itu Kabupaten Bandung mengirimkan 6 ton kopi speciality jenis arabika.
BACA JUGA: Begini Caranya Menikmati Kopi Untuk Penderita Asam Lambung!
Ekspor ke Hamburg Jerman ini dilakukan dalam kerjasama antara petani kopi, Rimbun Jaya Abadi dan Gravfarm. Ekspor ini dilakukan dalam kerjasama antara perusahaan dan petani kopi.
Kabupaten Bandung juga telah mengekspor kopi ke negara-negara lainnya seperti negara di Timur Tengah, Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur seperti Jepang dan Korea.
Jenis kopi yang dipasarkan ke mancanegara itu di antaranya Arabika yang banyak diterima di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. Secara kuantitas, jumlah ekspor kopi Arabika dari Kabupaten Bandung mencapai 9,1 ton.
Sementara untuk kopi produk Java Preanger Kabupaten Bandung telah berhasil pula menembus pasar ekspor ke Australia yang mencapai 16 ton, dan juga kopi Gununghalu Kabupaten Bandung yang diekspor ke Timur Tengah mencapai 19 ton.
Dicky mengatakan, pihaknya ingin kembali membangkitkan kejayaan kopi Kabupaten Bandung dengan menembus pasar ekpor Eropa dan Timur Tengah termasuk berbagai negara lainnya.
Ia berharap ekspor kopi termasuk komoditas pertanian Kabupaten Bandung lainnya akan semakin banyak menembus pasar ekspor. Harapan ini tak lain demi meningkatkan kesejahteraan para petani sekaligus mengangkat nama besar Kabupaten Bandung di mancanegara.
Dicky menjelaskan, Kabupaten Bandung juga telah berhasil mengekspor komoditas pertanian lain selain kopi, seperti jahe dan umbi-umbian ke negeri jiran Malaysia, tanaman Porang ke China dan ekspor industri manufaktur ke beberapa negara lainnya.
“Insya Allah Pemkab Bandung akan terus mendorong agar kualitas dan kuantitas komoditi asal Kabupaten Bandung ini makin banyak yang bisa tembus ekspor. Ini adalah sebuah kebanggaan bagi pemerintah daerah agar kopi maupun komoditi lainnya asal Kabupaten Bandung semakin mendunia,” tutur Dicky.
(Aak)