BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Menjelang pertarungan perebutan gelar juara kelas bantam wanita UFC 316, tensi antara Kayla Harrison dan Julianna Pena terus meningkat, terutama setelah rentetan tuduhan miring yang dilontarkan Pena.
Salah satu yang paling mencolok adalah tuduhan penggunaan steroid yang diarahkan langsung kepada Harrison.
Namun, alih-alih terpancing emosi, mantan juara judo Olimpiade dua kali itu memilih untuk tetap tenang. Harrison menilai tuduhan Pena lebih mencerminkan rasa tidak aman daripada sebuah fakta.
“Menurut saya, tuduhan seperti itu mencerminkan ketakutan dan ketidakpercayaan diri,” ucap Harrison dalam wawancara dengan MMA Fighting, dikutip Rabu (4/6/2025).
“Saya tidak tersinggung. Pada akhirnya, kami akan terkunci di dalam oktagon, dan saya akan membuktikan segalanya di sana,” lanjutnya.
Kayla Harrison, yang sebelumnya tampil dominan saat menghancurkan Holly Holm di UFC 300, menyambut duel melawan Pena dengan penuh persiapan.
Ia menyebut pengalaman panjangnya sebagai atlet elit membuatnya terbiasa dengan pengawasan ketat, termasuk dalam hal tes doping.
“Saya mulai dites sejak SMP, karena sudah masuk lima besar atlet nasional judo saat itu. Saya tidak pernah menggunakan steroid dan yakin telah menjalani lebih banyak tes dibandingkan banyak petarung lain di UFC,” jelas Harrison.
Pertarungan ini menjadi momen krusial bagi Harrison yang baru memasuki UFC setelah sukses besar di Professional Fighters League (PFL).
Sementara itu, Julianna Pena yang dikenal vokal dan agresif di dalam maupun luar oktagon berusaha mempertahankan gelarnya yang pertama kali ia rebut lewat kemenangan mengejutkan atas Amanda Nunes di UFC 269.
“Saya tidak akan membalas dengan kata-kata. Aksi saya di dalam oktagon akan menjawab semua,” pungkas Harrison.
(Budis)