Kalah di Final French Open 2025, Sabalenka Akui Terlalu Emosional

Penulis: Budi

Aryna Sabalenka (Foto: WTA)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Aryna Sabalenka harus menelan pil pahit di final French Open 2025, ketika ia gagal meraih gelar Roland Garros pertamanya usai dikalahkan Cori Gauff dalam pertandingan tiga set yang berlangsung penuh emosi dan tekanan.

Tak hanya kalah secara skor, Sabalenka juga mengakui bahwa dirinya kalah dalam pertarungan mental.

Meski sempat unggul di set pertama lewat tiebreak, Sabalenka yang kini menyandang status petenis nomor 1 dunia justru tampil tidak stabil di dua set berikutnya.

Ia mencatatkan 70 unforced error, lebih dari dua kali lipat milik Gauff, serta mencatatkan persentase kemenangan servis pertama dan kedua di bawah 50%.

“Sejujurnya, itu permainan terburuk saya dalam beberapa bulan terakhir. Saya terlalu emosional, dan tidak bisa mengendalikan situasi. Saya merasa frustrasi dan itu sangat mengganggu permainan saya,” aku Sabalenka.

Sabalenka bukan hanya kalah dalam hal statistik. Ia juga mengakui bahwa tekanan emosional membuatnya kehilangan kendali.

Beberapa kali ia terlihat berteriak di lapangan, meluapkan kekecewaan pada dirinya sendiri. Ia menyebut kondisi cuaca yang berangin sebagai tantangan besar yang tak berhasil ia taklukkan.

“Saya tahu saya bisa bermain lebih baik. Tapi di final ini, saya benar-benar kehilangan ketenangan. Ini membuat saya sadar bahwa saya masih harus belajar banyak, terutama dalam mengelola emosi di momen-momen besar,” lanjut petenis asal Belarusia itu.

Baca Juga:

Bungkam Lois Boisson di Semifinal French Open 2025, Ini Kata Cori Gauff

Meski kecewa, Sabalenka tidak menutupi tekadnya untuk bangkit. Ia menyebut kekalahan ini sebagai momen yang harus direnungi, bukan dihindari. Dalam waktu dekat, ia berencana rehat sejenak dari dunia tenis.

“Saya akan pergi ke Yunani, minum tequila, makan gummy bears, dan berenang. Saya butuh waktu untuk melihat semuanya dari sudut pandang berbeda,” ujarnya.

Sabalenka juga menyadari bahwa kekalahan dari Gauff di final Grand Slam bukan yang pertama. Sebelumnya, ia juga takluk di final US Open 2023.

Kini, ia merasa harus lebih mempersiapkan aspek emosional dan psikologis dalam menghadapi lawan yang sama di momen-momen krusial.

Ironisnya, sebelum pertandingan final, Sabalenka tampil nyaris sempurna. Ia hanya kehilangan satu set sepanjang turnamen, yakni di semifinal saat menumbangkan juara bertahan Iga Swiatek.

Ia juga menyingkirkan nama-nama besar seperti Zheng Qinwen dan Amanda Anisimova, membuat publik berharap banyak padanya di laga puncak.

“Saya melawan juara Olimpiade, mengalahkan Iga, bermain dengan sangat baik. Tapi semua itu terasa hilang di pertandingan terakhir. Sangat menyakitkan,” tukasnya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
14ab2ae0-e186-11e9-afe6-a5aff6af6d28
UFC Atlanta: Rose Namajunas Menang Mutlak, Nasib Kamaru Usman Masih Tanda Tanya
Prabowo gaji hakim
Prabowo Naikkan Gaji Hakim PSI: Pendapatan Rendah Gampang Tergoda Suap
c (4)
Yuki Tsunoda Dihukum Turun 10 Posisi di GP Kanada
jubelpose-in-wimbledon-tatjana-maria-erreichte-beim-bedeutendsten-tennis-turnier-der-welt-im-juli-erstmals-ein-grand-slam-halbfinale-als-zweifache-mutter-im-alter-von-34-jahren
Sejarah di Queen’s Club, Duo Under Dog Berebut Tahta di Final
Ganda Putra Indonesia Fajar-Rian Juara All England 2024
Jelang Tour Asia, Fajar Alfian Jajal Duet Baru dengan Shohibul Fikri
Berita Lainnya

1

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

2

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

3

Anak Main Masak-masakan, 3 Rumah dan 1 Masjid Terbakar di Cianjur

4

Satpol PP Gencar Tertibkan Bangunan Liar di Atas Sungai, Fokus Wilayah Buah Batu dan Bandung Kidul

5

Sah! Kang Awing Ditunjuk Jadi Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung
Headline
pemerkosaan massal 1998.
Sebut Pemerkosaan Massal 1998 Hanya Rumor, Fadli Zon Dituntut Minta Maaf!
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran
Kabar Duka, Penyiar Radio Sekaligus Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia
Kabar Duka, Penyiar Radio Sekaligus Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia
Akibat Pergerakan Tanah di Purwakarta, Warga Pindahkan Puluhan Makam
Akibat Pergerakan Tanah di Purwakarta, Warga Pindahkan Puluhan Makam

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.