BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) angkat bicara menanggapi soal nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi masuk sebagai daftar nama tokoh paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Menurut partai besutan Kaesang Pangarep tersebut, adanya hal itu mencerminkan suara barisan sakit hati.
“Itu suara barisan sakit hati, mereka yang belum bisa move on dari kekalahan di Pilpres. Ada jejak digital bahwa OCCRP membuka ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year sampai 5 Desember lalu. Jadi ada polling. Nah, barisan sakit hati itu yang memobilisasi suara,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman.
Menurutnya, secara metodologis, apa yang telah dipublikasikan oleh OCCRP itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias,” katanya.
Jokowi tidak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah. Karena itu, rilisan OCCRP tidak berdasar sama sekali. Terakhir, PSI meminta OCCRP mencermati tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi ke Jokowi sampai akhir masa jabatan.
“Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi,” katanya.
Sebelumnya, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) baru saja merilis sejumlah nama tokoh dunia yang dianggap paling korup. Tak hanya korup, nama-nama tersebut juga dinilai melakukan kejahatan yang terorganisir.
BACA JUGA: Jokowi dan PDIP Memanas, Isu Presiden 3 Periode Diungkit
Meski pada akhirnya nama mantan penguasa Rezim Suriah Bashar Al-Assad yang dinobatkan sebagai orang terkorup 2024, nama Jokowi masuk daftar finalis.
Selain Jokowi, ada 4 tokoh lain yang masuk daftar finalis orang terkorup di dunia. Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta Pengusaha India Gautam Adani.
(Kaje/Usk)