BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menjelang 100 hari masa kerja, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengaku upaya penanganan banjir melalui pembangunan kolam retensi belum berjalan optimal.
Erwin juga menyebut kolam retensi merupakan program andalan jangka panjang dalam mengatasi banjir. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru memiliki 15 kolam retensi dari target 30 unit.
“Untuk penanganan banjir, kami sudah memiliki lima seke air dan 15 kolam retensi yang telah diresmikan,” kata Erwin, Sabtu (31/5/2025).
Idealnya, kata Erwin Kota Bandung membutuhkan sedikitnya 30 kolam retensi untuk menampung aliran air dari wilayah hulu.
Baca Juga:
Temukan Penjual Minol di Kota Bandung, Laporkan ke Siaga 112
Warga Cibiru Jadi Korban Kekerasan Rentenir, Wakil Wali Kota Bandung Turun Tangan
“Namun, membangun kolam retensi membutuhkan waktu. Tidak mungkin selesai dalam tiga bulan. Target kami rampung pada 2026,” ucapnya.
Selain pembangunan kolam retensi, Pemkot Bandung juga tengah mengembangkan pusat-pusat reboisasi di kawasan perbatasan perumahan sebagai upaya mitigasi banjir.
“Di kawasan perbatasan yang dulunya dikembangkan menjadi perumahan, kini kami reboisasi kembali,” ujarnya.
Selain itu, Erwin menjelaskan pihaknya juga mengoptimalkan ruang terbuka hijau (RTH). Fasilitas umum dan sosial (fasum-fasos) di kawasan perumahan yang belum diserahkan kepada pemerintah kini mulai ditertibkan.
“Jika tidak diserahkan, kami ambil alih agar bisa langsung digarap. Target kami RTH mencapai 30 persen, dan saat ini masih jauh dari angka itu,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)