Jejak Pendidikan dan Karier Mentereng Soemantri Brodjonegoro Ayah Satryo

Penulis: hafidah

Soemantri Brodjonegoro
Soemantri Brodjonegoro jadi sorotan usai Satryo Brodjonegoro terlibat kasus demo ASN (dok.itb dan Instagram/@kemdiktisaintek.ri)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Demo yang terjadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap Menteri Satryo Brodjonegoro, mengarah pada sorotan terhadap latar belakang keluarga sang Menteri Soemantri Brodjonegoro.

Salah satu hal yang menjadi perbincangan adalah julukan “sendok emas” yang disematkan kepada Menteri Nadiem.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam sosok Soemantri Brodjonegoro, ayah dari Menteri Satryo Brodjonegoro, yang memiliki jejak pendidikan dan karier yang mentereng.

1. Warisan Pendidikan dari Generasi ke Generasi

Soemantri Brodjonegoro, putra dari Prof. Drs. R. Soetedjo Brodjonegoro, mewarisi jejak pendidikan yang kuat dari keluarganya. Kakeknya, Soetedjo, merupakan tokoh pendidikan terkemuka pada masanya.

Beliau berkarir sebagai guru HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Semarang dan Solo, sekolah elit pada masa penjajahan Belanda yang banyak menerima anak-anak bangsawan dan cendekiawan.

Selain itu, Soetedjo juga menjabat sebagai guru besar di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada. Warisan pendidikan ini nampaknya berlanjut pada Soemantri dan putranya, Menteri Nadiem.

2. Pendidikan Soemantri Brodjonegoro

Soemantri menempuh pendidikan di HIS Semarang, SMA Yogyakarta, dan Technische Hoogeschool (THS) Bandung (sekarang ITB).

Setelah kemerdekaan, ia melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool Delft (Universitas Teknik Delft) di Belanda, meraih gelar Insinyur dan Doktor Ilmu Teknik. Pendidikan yang mentereng ini menjadi dasar bagi kariernya yang gemilang.

BACA JUGA : Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Kontroversial yang Didemo 235 Pegawai Kemendikti Saintek

3. Karier Dari Ajudan hingga Menteri

Karier Soemantri Brodjonegoro sangat mengesankan. Saat kuliah di Indonesia, ia menjabat sebagai Ajudan Kolonel A.H. Nasution.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Belanda, ia bekerja sebagai dosen di Departemen Kimia dan Departemen Teknik Kimia. Perannya dalam mendirikan Institut Teknologi Bandung (ITB) membuatnya menjadi Presidium ITB dan Pembantu Rektor ITB pada tahun 1958.

Puncak kariernya adalah saat ia menjabat sebagai Rektor termuda Universitas Indonesia pada tahun 1964. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan (1967-1973) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973).

4. Lebih dari Sekedar “Sendok Emas”?

Meskipun latar belakang keluarga yang mentereng sering dikaitkan dengan istilah “sendok emas.”

Prestasi akademik dan karier Soemantri Brodjonegoro menunjukkan bahwa kesuksesannya merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang tinggi.

Kisahnya menjadi inspirasi dan sekaligus bahan refleksi tentang peran pendidikan dan kontribusi individu dalam pembangunan bangsa.

 

(Hafidah Rismayanti/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
China
Kalah dari Indonesia, Era Pemain Senior China di Piala Dunia Berakhir
MotoGP Thailand 2024
Drama MotoGP Aragon, Dua Saudara Berebut Tahta
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Pengemis di Sunan Gunung Jati
Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Marak, DPRD Cirebon Minta Penanganan Lintas Sektor
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot
Headline
Spanyol
Menang Dramatis 5-4 atas Prancis, Spanyol Melaju ke Final UEFA Nations League 2025
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Indonesia vs China
Timnas Indonesia Gilas China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.