Jejak Pendidikan dan Karier Mentereng Soemantri Brodjonegoro Ayah Satryo

Soemantri Brodjonegoro
Soemantri Brodjonegoro jadi sorotan usai Satryo Brodjonegoro terlibat kasus demo ASN (dok.itb dan Instagram/@kemdiktisaintek.ri)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Demo yang terjadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap Menteri Satryo Brodjonegoro, mengarah pada sorotan terhadap latar belakang keluarga sang Menteri Soemantri Brodjonegoro.

Salah satu hal yang menjadi perbincangan adalah julukan “sendok emas” yang disematkan kepada Menteri Nadiem.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam sosok Soemantri Brodjonegoro, ayah dari Menteri Satryo Brodjonegoro, yang memiliki jejak pendidikan dan karier yang mentereng.

1. Warisan Pendidikan dari Generasi ke Generasi

Soemantri Brodjonegoro, putra dari Prof. Drs. R. Soetedjo Brodjonegoro, mewarisi jejak pendidikan yang kuat dari keluarganya. Kakeknya, Soetedjo, merupakan tokoh pendidikan terkemuka pada masanya.

Beliau berkarir sebagai guru HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Semarang dan Solo, sekolah elit pada masa penjajahan Belanda yang banyak menerima anak-anak bangsawan dan cendekiawan.

Selain itu, Soetedjo juga menjabat sebagai guru besar di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada. Warisan pendidikan ini nampaknya berlanjut pada Soemantri dan putranya, Menteri Nadiem.

2. Pendidikan Soemantri Brodjonegoro

Soemantri menempuh pendidikan di HIS Semarang, SMA Yogyakarta, dan Technische Hoogeschool (THS) Bandung (sekarang ITB).

Setelah kemerdekaan, ia melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool Delft (Universitas Teknik Delft) di Belanda, meraih gelar Insinyur dan Doktor Ilmu Teknik. Pendidikan yang mentereng ini menjadi dasar bagi kariernya yang gemilang.

BACA JUGA : Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Kontroversial yang Didemo 235 Pegawai Kemendikti Saintek

3. Karier Dari Ajudan hingga Menteri

Karier Soemantri Brodjonegoro sangat mengesankan. Saat kuliah di Indonesia, ia menjabat sebagai Ajudan Kolonel A.H. Nasution.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Belanda, ia bekerja sebagai dosen di Departemen Kimia dan Departemen Teknik Kimia. Perannya dalam mendirikan Institut Teknologi Bandung (ITB) membuatnya menjadi Presidium ITB dan Pembantu Rektor ITB pada tahun 1958.

Puncak kariernya adalah saat ia menjabat sebagai Rektor termuda Universitas Indonesia pada tahun 1964. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan (1967-1973) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973).

4. Lebih dari Sekedar “Sendok Emas”?

Meskipun latar belakang keluarga yang mentereng sering dikaitkan dengan istilah “sendok emas.”

Prestasi akademik dan karier Soemantri Brodjonegoro menunjukkan bahwa kesuksesannya merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang tinggi.

Kisahnya menjadi inspirasi dan sekaligus bahan refleksi tentang peran pendidikan dan kontribusi individu dalam pembangunan bangsa.

 

(Hafidah Rismayanti/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mayor Teddy Indra Wijaya
Kekayaan Mayor Teddy Indra Wijaya Capai Rp15,38 Miliar dan Tiga Mobil Mewah!
Shin Tae-yong Dipecat
Terkuak, STY Belum TTD Surat Pemecatan PSSI Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Gervane Kastaneer Bicara Soal Hobi Menari
Gervane Kastaneer Bicara Soal Hobi Menari
Beda Cara Pandang Bojan Hodak Soal Arema FC
Beda Cara Pandang Bojan Hodak Soal Arema FC
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Farhan-Erwin Tunggu Keputusan Pelantikan Pasangan Farhan-Erwin
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Farhan-Erwin Tunggu Keputusan Pelantikan Pasangan Farhan-Erwin
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

Kinerja APBN di Jawa Barat 2024 Surplus Rp28,79 Triliun, Penerimaan Pajak Capai Rp119,65 Triliun

5

Stikom Bandung Batalkan 233 Lulusannya pada Periode 2018-2023
Headline
Mahkamah Konstitusi - MK - Pelantikan kepala daerah terpilih
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Bersengketa Pilkada Ditunda, Tunggu Putusan MK!
Dede Yusuf - Pagar Laut - Kementerian ATR
Siapa Paling Berdosa di Kasus Pemagaran Laut? Dede Yusuf Tunjuk Hidung Kementerian ATR
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung 
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung Mobil Terjepit Truk dan Pembatas Jalan
Shanks
Misteri Keluarga Figarland: Shanks Punya Saudara Kembar?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.