BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan fokus memperbaiki kinerja moneter dan fiskal untuk mendorong aktivitas ekonomi. Langkah ini, ungkap Purbaya, merupakan tugas utamanya usai dilantik menjadi Menteri Keuangan (Menkeu).
“Jadi tugas saya disini adalah menghidupkan dua mesin, mesin moneter dan mesin fiskal,” ucap Purbaya saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).
Purbaya mengungkapkan demo besar di Indonesia pada akhir Agustus 2025 disebabkan oleh tekanan ekonomi berkepanjangan yang dirasakan oleh masyarakat. Tekanan ekonomi ini merupakan akumulasi dari kesalahan kebijakan fiskal dan moneter.
Menurutnya, demonstrasi itu bisa dicegah bila kebijakan fiskal dan moneter bekerja dengan optimal dalam mendukung aktivitas ekonomi.
Ia melihat penyaluran belanja pemerintah berjalan dengan lambat dan tidak ada intervensi dari dana pemerintah yang tersimpan di Bank Indonesia (BI). Hal itu membuat perputaran uang di sistem perekonomian berada dalam situasi ketat.
Padahal, pertumbuhan uang yang negatif memicu kekeringan ekonomi meski suku bunga dijaga pada level rendah.
“Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal,” terangnya.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Pastikan Tak Ada Lagi Potongan Dana Transfer ke Daerah
Purbaya Disentil DPR: 2 Hari Jadi Menteri, Paling Viral Seluruh Indonesia!
Purbaya mengatakan akan segera memperbaiki kebijakan-kebijakan yang salah tersebut. Hal ini akan menjadi prioritas kerjanya sebagai menkeu baru.
“Jadi, ke depan yang saya lakukan adalah memperbaiki itu (kesalahan fiskal dan moneter), sebelum mengubah yang lain. Struktural lain kita bisa ubah, tapi quick win-nya di situ. Saya akan balik kondisi yang memburuk karena langkah kita sendiri,” ucap Menkeu Purbaya.
Dengan wewenang barunya sebagai Menteri Keuangan, ia akan memindahkan dana kas pemerintah guna mendongkrak kedua mesin tersebut. Purbaya berencana menarik dana senilai Rp200 triliun dari kas negara untuk menyutik sistem perekonomian.
Dari sisi moneter, dana pemerintah akan digunakan untuk menyuntik likuiditas perbankan, agar bank-bank dapat meningkatkan penyaluran kreditnya kepada masyarakat. Strategi itu dilakukan untuk menciptakan situasi yang bisa dimanfaatkan oleh para agen ekonomi untuk berjalan dan tumbuh.
Pada sisi fiskal, Purbaya akan melakukan akselerasi belanja pemerintah agar terjadi perputaran ekonomi. Dengan langkah tersebut, Purbaya yakin mesin moneter dan fiskal dapat berjalan dengan optimal secara bersamaan.
(Raidi/Aak)
