Ini Latar Belakang Peristiwa Dari Serial Netflix Gadis Kretek

Gadis Kretek
(Netflix)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Apakah kamu pernah menonton film “Gadis Kretek”? Film ini, adaptasi dari novel karya Ratih Kumala. Film ini membawa penonton masuk ke dalam kisah cinta, keluarga, dan kisah-kisah di seputar kretek.

Namun ternyata, di balik keindahan kisah romantis dan aroma harum kretek terselip latar belakang tragis peristiwa 1965. Peristiwa ini menjadi bagian tak terpisahkan dari film “Gadis Kretek”. Melansir dari berbagai sumber berikut sejarah peristiwa tragis tahun 1965.

Peristiwa 1965 dalam “Gadis Kretek”

Dengan mengambil latar tahun 1960-an, serial “Gadis Kretek” memperlihatkan pergerakan Partai Merah yang disampaikan melalui radio. Anggota Partai Merah terlibat dalam produksi kretek Merah dan berkolaborasi dengan Soeraja.

Tetapi tiba-tiba Partai Merah menghilang dan kretek Merah tersebar secara acak. Ini termasuk kepada Soeraja dan keluarga Idroes.

Radio memberitakan pembantaian enam jenderal dan seorang perwira, mengakibatkan kekacauan di pasar. Keluarga Idroes pun dituduh terlibat dengan Partai Merah dan terseret keluar rumah dengan kasar.

BACA JUGA: Sejarah Inisial Kota “M” yang Disebut Dalam Serial Gadis Kretek

Mengenang Peristiwa Pembunuhan Massal 1965

Pandangan yang terdapat dalam “Gadis Kretek” membangkitkan kenangan sejarah kelam Indonesia tahun 1965. Peristiwa ini terjadi karena adanya G30S yang berujung pada penculikan dan pembunuhan tujuh perwira TNI AD oleh pasukan Cakrabirawa.

Awalnya hanya penculikan, namun berubah menjadi aksi pembantaian. Soeharto menuduh PKI sebagai dalang G30S dan tanpa bukti yang kuat. Darisitu mulailah pembersihan komunis di seluruh Indonesia.

Soeharto mengutus pasukan terjun payung untuk membunuh anggota dan simpatisan PKI. Mulai Oktober 1965 hingga Maret 1966, sampai jutaan orang tewas dalam pembunuhan massal ini.

Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga medium untuk mengingatkan kita akan peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia. Melalui film ini kita belajar dari masa lalu dan menghargai keragaman yang melekat pada Indonesia.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.