BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengklarifikasi isu terkait impor beras yang beredar di masyarakat. Sudaryono menyampaikan bahwa beras tersebut merupakan beras kategori khusus.
Wamen menjelaskan bahwa beras tersebut merupakan beras untuk keperluan khusus yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, sehingga kebutuhannya dipenuhi melalui impor.
Ia mencontohkan beras khusus tersebut antara lain seperti beras jepang atau basmati yang tidak dapat digantikan dengan beras lokal.
“Nah, ini kan ada lagi simpang siur. Pak, itu nyatanya ada beras impor? Yang dimaksud beras yang diimpor itu beras restoran Jepang. Itu nggak bisa diganti sama beras kita,” kata Wamentan di Jakarta, Rabu (10/9/2025) seperti dilansir dari Antara.
Impor beras khusus ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan restoran-restoran yang menyediakan menu tertentu seperti restoran jepang, restoran masakan Arab, dan masakan India.
Baca Juga:
Terkendala Teknis, Penyaluran Bansos Beras Juni-Juli Belum 100 Persen
Ia menjelaskan bahwa impor beras khusus tersebut bersifat terbatas dan spesifik, sehingga tidak bisa disamakan dengan beras konsumsi rumah tangga. Sementara beras konsumsi yang dikategorikan sebagai beras medium akan dipenuhi dari produksi dalam negeri.
“Yang dimaksud tidak impor beras itu adalah impor beras konsumsi masyarakat. Beras medium, kita nggak impor,” ujarnya.
Sudaryono pun kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan dengan memastikan tidak ada impor beras medium. Ia juga memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap dipenuhi dari hasil produksi petani dalam negeri.
Selain beras, ia menyampaikan pemerintah juga menargetkan tidak melakukan impor jagung pada tahun 2025. Hal ini dicapai dengan mengoptimalkan produksi dalam negeri melalui peningkatan produktivitas dan kebijakan pendukung petani.
Target serupa juga berlaku pada komoditas gula konsumsi, dengan visi pemerintah mendorong swasembada untuk menjaga harga stabil dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
“Presiden sudah bikin target dan ini sekarang oleh Pak Mentan Pak Amran, kami sebagai tim support-nya beliau, kita dukung Pak Amran untuk mewujudkan ini, kita tidak impor lagi untuk beras, jagung, dan gula konsumsi di tahun 2025 ini,” kata Wamentan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan sepanjang 2025 Indonesia tidak impor beras, membuktikan kerja keras petani dalam negeri menjaga kedaulatan pangan nasional sehingga tetap kokoh.
(Raidi/Aak)