JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menyusul musibah ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Anggota Komisi XIII DPR RI Dini Rahmania mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan-bangunan pesantren di seluruh Indonesia.
Langkah audit total bangunan pesantren seluruh Indonesia ini dinilai mendesak sebagai bentuk pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang.
Dini menegaskan bahwa Kementerian Agama, BNPB, dan pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah mitigasi, termasuk audit kelayakan bangunan asrama dan penerapan standar keamanan yang ketat.
“Hal ini mencakup audit kelayakan bangunan asrama secara menyeluruh, penerapan standar keamanan bangunan yang ketat,” tegas Dini di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Tidak hanya audit fisik, politikus itu juga menekankan pentingnya pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi santri dan pengelola pesantren. Hal ini dianggap crucial untuk meminimalkan korban jiwa jika terjadi insiden mendatang.
Musibah di Sidoarjo, menurutnya, harus menjadi peringatan keras bagi semua pihak bahwa keselamatan santri harus menjadi prioritas utama. Ia mengingatkan bahwa banyak pesantren dan sekolah berasrama lainnya berlokasi di wilayah rawan bencana.
BACA JUGA
Update Korban Musala Ambruk Ponpes Sidoarjo: 3 Tewas, 38 Santri Masih Terjebak Reruntuhan
Bangunan SMKN 1 Cileungsi Ambruk, KDM: Besok Pihak Terlibat Pembangunan Harus Tanggung Jawab
Dini menyampaikan duka citanya yang mendalam kepada para santri, keluarga korban, dan seluruh jajaran pesantren. Ia berharap langkah-langkah konkret yang diusulkannya dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta memberikan jaminan keselamatan bagi orang tua santri.
Sebelumnya, musala Ponpes Al-Khoziny ambruk pada Senin sore saat ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah. Basarnas menerima laporan insiden tersebut sekitar pukul 15.35 WIB, yang terjadi saat kegiatan pengecoran bangunan sedang berlangsung.
(Aak)