BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan sejumlah titik rawan banjir di Kota Bandung yang kembali terpantau sejak hujan deras pada beberapa hari terakhir.
Berdasarkan laporan dari pihaknya, beberapa daerah mengalami peningkatan intensitas genangan, meski upaya penanggulangan terus di gencarkan.
Didi menyebut, kawasan Cibaduyut yang sebelumnya terdampak banjir cukup parah, kini menunjukkan sedikit pergeseran titik genangan.
“Banjir di Cibaduyut bergeser ke arah Mekarwangi, dan genangan juga masih terlihat dekat dengan kawasan Tol,” kata Didi Ruswandi, Selasa (12/11/2024).
Selain itu, beberapa daerah seperti Gedebage, Andir, dan Citarip juga tercatat mengalami genangan banjir, meski dalam beberapa kasus, debit air lebih cepat surut dibandingkan periode minggu lalu.
“Banjir yang terjadi di Gedebage, misalnya, lebih cepat surut, meski ada jalur lambat yang masih terendam,” ucapnya
Didi juga mengatakan, pentingnya pembangunan kolam retensi di beberapa titik strategis, seperti Pasar Induk Gedebage, yang diharapkan bisa mengurangi volume genangan air di daerah tersebut.
“Kolam retensi yang sedang dibangun di Pasar Induk Gedebage diharapkan bisa mengurangi intensitas banjir di kawasan itu,” ujarnya.
Didi mengungkapkan, banjir di Citarip kali ini tergolong lebih parah, dengan adanya temuan benda besar seperti sofa yang diduga dibuang oleh oknum masyarakat.
“Di Citarip, ada temuan sofa yang cukup besar, yang sepertinya sengaja dibuang. Hal-hal seperti ini tentu saja menambah buruk situasi,” katanya.
Selain itu, Didi menekankan pentingnya pengelolaan sampah dan sedimentasi di saluran air guna memperlancar aliran air yang ada di saluran maupun sungai.
“Masalah utama yang masih ada adalah volume air yang besar ditambah dengan banyaknya sampah yang menghambat aliran air. Seperti yang terjadi di Andir dan Sudirman, tali air terhambat oleh sampah, yang menyebabkan genangan cukup parah,” ujarnya.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah tersebut, DSDABM Kota Bandung terus melakukan pembersihan sampah dan pengerukan sedimen di sejumlah titik kritis.
“Sedimentasi dan pembersihan sampah terus dilakukan di seluruh kawasan rawan banjir, untuk memperlancar aliran air dan mengurangi dampak banjir,” imbuhnya
Meskipun banyak kendala yang dihadapi, upaya mitigasi seperti pembangunan kolam retensi dan normalisasi saluran air terus dilakukan.
Didi berharap, meskipun hujan deras masih sering terjadi, genangan banjir dapat semakin teratasi dengan kerja keras dari pemerintah dan masyarakat.
(Rizky Iman/Budis)