JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Situasi bisnis Neta masih terbilang baik di Indonesia sampai saat ini, meskipun holding perusahaanya, Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., telah memulai proses restrukturisasi sejak 12 Juni 2025 untuk mengindari ancaman kebangkruta.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Hozon pada Senin (21/7) dan disebarluaskan oleh Neta Auto Indonesia, dijelaskan bahwa restrukturisasi hanya berlaku bagi Hozon di tingkat pusat dan tidak mencakup anak perusahaan internasional serta kerja sama global yang berada di bawah merek Neta.
“Saat ini, mayoritas anak perusahaan luar negeri Hozon New Energy seperti Neta Auto Thailand, Neta Auto Brasil dan Neta Auto Indonesia serta sejumlah mitra Neta di seluruh dunia tetap menjalankan operasional bisnis secara normal,” demikian bunyi keterangan resmi tersebut, dikutip Selasa (22/07/2025).
Hozon sedang menghadapi paceklik, mulai dari penurunan angka penjualan, penumpukan utang, hingga gangguan rantai pasokan yang menghambat operasional, termasuk kesulitan dalam membayar gaji karyawan di China.
Buah dari krisis tersebut, turut dirasakan di Indonesia. Neta harus menutup dealer pertamanya yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta.
Sampai saat ini, berdasarkan informasi dari situs resmi mereka, Neta Auto Indonesia masih memasarkan dua model kendaraan listrik, yaitu Neta V-II dan Neta X. Keduanya diproduksi secara lokal melalui kerja sama kontrak dengan Handal Motor Indonesia.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah wholesales Neta selama periode Januari hingga Juni 2025 tercatat sebanyak 394 unit, yang hanya menyumbang 0,1 persen dari total pasar otomotif nasional.
Sementara itu, penjualan retailyakni penjualan langsung ke konsumen, dalam periode yang sama hanya mencapai 314 unit, dengan pangsa pasar yang juga sebesar 0,1 persen.
Proses restrukturisasi Hozon sendiri sudah dimulai sejak pertengahan Juni lalu, sebagai langkah penyelamatan di tengah krisis yang sedang dihadapi perusahaan.
Dalam dokumen resminya, Hozon menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi yang dipimpin oleh pemerintah dan diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing di Provinsi Zhejiang.
Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menyelesaikan masalah utang perusahaan melalui mekanisme hukum, menarik investor strategis baru, menyempurnakan sistem manajemen internal, serta membuka jalan untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Dalam pernyataan yang sama, Hozon mengungkapkan bahwa sejak 30 Juni, pihak Administrator telah mulai melakukan pencarian terbuka bagi calon investor strategis.
Administrator tersebut juga menjamin bahwa produksi kendaraan listrik akan kembali dilanjutkan sesegera mungkin. Selain itu, mereka menggarisbawahi beberapa langkah penting yang akan ditempuh, yakni:
-
Menjamin hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat,
-
Mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, serta
-
Mengembalikan nilai operasional perusahaan melalui pendekatan pasar yang sesuai dengan aturan hukum.
Selama proses ini berjalan, Hozon New Energy tetap berkolaborasi erat dengan pihak Administrator untuk memulihkan fungsi pusat suku cadang secara bertahap, sambil terus menjaga layanan purna jual dan memastikan ketersediaan suku cadang bagi pelanggan mereka di pasar global.
(Saepul)