JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto secara resmi mencopot Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Kini, jabatannya diduduki oleh Angga Raka Prabowo, yang ditunjuk sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BKP), lembaga baru yang terbentuk melalui transformasi dari PCO.
Perombakan yang dilakukan Presiden Prabowo itu menandai akhir dari perjalanan panjang dan tidak pasti mengenai posisi Hasan di kursi Kepala PCO.
Bahkan, sebelumnya,Hasan sempat menyatakan pengunduran dirinya, lalu membatalkannya, sebelum akhirnya diberhentikan langsung oleh Presiden.
Polemik dan Pengunduran diri Hasan Nasbi dari PCO
Pada 21 April 2025, Hasan secara mengejutkan menyampaikan pengunduran dirinya. Ia mengaku telah menandatangani dan mengirim surat pengunduran diri kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Hasan menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur bukanlah hasil emosi sesaat, melainkan hasil pertimbangan matang.
BACA JUGA:
Hasan Nasbi Respon Mahasiswa ITB Tersangka Meme Prabowo Jokowi
Hasan Nasbi Batal Mundur: Saya Diperintah Tetap Lanjut Pimpin PCO
“Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” kata Hasan.
“Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang,” tambahnya.
Nama Hasan Nasbi sempat menjadi bahan pembicaraan publik, terutama karena komentarnya soal kasus teror kepala babi yang dikirimkan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana, pada Maret 2025. Bukannya mengecam, Hasan malah berkelakar:
“Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja.”
Pernyataan tersebut mendapat kritik luas karena dianggap tidak menunjukkan empati dan tidak peka terhadap isu kebebasan pers.
Merespons kritik itu, Hasan meminta agar persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan. Ia menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo mendukung kebebasan pers.
“Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang,” kata Hasan saat itu.
Presiden Prabowo sendiri juga sempat mengomentari pernyataan Hasan terkait insiden tersebut. Ia mengakui bahwa apa yang disampaikan Hasan tidak tepat dan menyesatkan.
“Tapi, benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal,” ujar Prabowo, sambil menyampaikan permintaan maaf atas lemahnya pola komunikasi pemerintah selama masa pemerintahannya.
Walau sebelumnya menyatakan mundur, Hasan tetap hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan pada 5 Mei 2025. Saat itu, Presiden Prabowo sempat menyapanya secara langsung dengan ucapan singkat: “hei.”
Keesokan harinya, Hasan mengumumkan bahwa dirinya batal mundur, menyusul arahan langsung dari Presiden untuk kembali memimpin PCO.
“Per hari ini saya kembali berkantor di PCO,” ujar Hasan, Selasa (6/5/2025).
Hasan menyebut bahwa Presiden hanya memberinya satu pesan: memperbaiki pola komunikasi yang sempat menjadi sorotan publik.
“Yang jelas pesan Presiden, hal-hal yang perlu diperbaiki, segera diperbaiki. Hal-hal yang belum baik di masa lalu kemudian akan diperbaiki dan harus diperbaiki. Jadi perintah Presiden itu lebih umum,” katanya.
Walaupun sempat dipertahankan, akhirnya Hasan Nasbi diberhentikan secara resmi. Dalam perombakan struktur dan perubahan PCO menjadi BKP, Presiden Prabowo menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai pimpinan lembaga komunikasi pemerintahan yang baru tersebut. Pemberhentian Hasan diumumkan secara langsung di Istana Negara.
“Memberhentikan dengan hormat, Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,” demikian bunyi pengumuman pada Rabu (17/9/2025).
Kini, kendali komunikasi pemerintahan berada di tangan Angga Raka Prabowo. Sementara itu, Hasan Nasbi, yang sempat memilih untuk mundur namun kembali, akhirnya benar-benar meninggalkan panggung utama komunikasi publik pemerintahan Presiden Prabowo.
(Saepul)