BANDUNG,TM.ID: Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara rokok kretek dan rokok filter, dua jenis rokok yang populer di Indonesia.
Informasi ini diambil dari berbagai sumber untuk memberikan gambaran yang lengkap dan mendalam tentang karakteristik masing-masing jenis rokok.
Rokok Kretek
Rokok kretek memiliki kandungan 40 persen cengkeh dan 60 persen tembakau, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya merokok di Indonesia.
Komposisi ini memberikan aroma khas dan rasa yang unik. Selain itu, rokok ini juga mengandung minyak cengkeh dan bahan alami lainnya.
Sehingga menjadikannya pilihan bagi banyak perokok yang percaya bahwa bahan alami membuatnya lebih aman.
Melansir Kementerian Kesehatan, rokok kretek didefinisikan sebagai rokok yang terbuat dari tembakau rajangan dan cengkeh, digulung dengan kertas sigaret.
Identifikasi kretek juga melibatkan ciri khas bau dan rasa ‘kretek’ dari pembakaran cengkih di dalamnya.
Rokok ini juga mendapat perhatian di pasar internasional, seperti pada tahun 1984 ekspor mencapai puncaknya, 703ton atau setara dengan 470juta batang rokok. Di luar negeri, lebih terkenal dengan sebutan clove cigarette.
BACA JUGA: Mengenang Ragam Rokok Kretek Khas Nusantara
Rokok Filter
Rokok filter terbuat dari tembakau, bahan kimia tambahan, filter, dan penutup kertas, sehingga menampilkan pendekatan yang berbeda.
Filter rokok, umumnya terbuat dari selulosa asetat, yang tujuannya untuk menyaring tar dan nikotin.
Filter rokok dapat mengurangi efek negatif rokok pada kesehatan dengan menyaring tar yang tinggi. Namun, serat dari selulosa asetat pada filter dapat terhirup bersamaan dengan asap rokok, menyebabkan dampak negatif pada paru-paru.
Jadi, apakah kamu memilih kenikmatan tradisional rokok kretek yang kaya akan cengkeh atau lebih condong ke arah rokok filter dengan pendekatan teknologi yang lebih modern.
Hal paling penting, selalu menjaga kesadaran akan dampak kesehatan rokok dan membuat pilihan yang bijaksana.
(Kaje/Aak)