BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan per Selasa (22/10/2024) pagi.
Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama menjelang periode belanja kebutuhan menjelang hari besar atau liburan.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pada pukul 07.40 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
Salah satu yang mencolok adalah cabai rawit merah yang mengalami penurunan harga sebesar Rp4.670, menjadi Rp39.980 per kilogram (kg).
Ini merupakan penurunan yang cukup berarti, terutama bagi ibu rumah tangga yang kerap mengandalkan cabai dalam berbagai masakan.
Tidak hanya cabai, beras juga menunjukkan penurunan harga. Beras premium tercatat turun 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.450 per kg.
Beras medium dan beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) Bulog juga mengikuti jejak yang sama, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,16 persen.
Hal ini memberikan angin segar bagi masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber pangan utama.
Lebih lanjut, harga bawang merah turun cukup signifikan, mencapai 8,46 persen atau Rp2.490, sehingga harganya menjadi Rp26.930 per kg.
Bawang putih juga tidak ketinggalan, dengan harga turun sebesar 3,21 persen. Penurunan harga pada bahan pangan pokok ini diharapkan dapat membantu menekan biaya hidup masyarakat yang terimbas oleh inflasi.
Komoditas cabai merah keriting juga mengalami penurunan, hingga 13,11 persen atau Rp4.070, menjadi Rp26.970 per kg. Ini merupakan berita positif di tengah tingginya permintaan cabai di pasar.
Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang harganya justru mengalami kenaikan. Misalnya, daging ayam ras yang naik 1,69 persen menjadi Rp36.800 per kg.
Sementara telur ayam ras sedikit turun sebesar 0,07 persen, menjadi Rp28.560 per kg. Kenaikan harga daging ayam ras ini patut diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang mengandalkan ayam sebagai sumber protein hewani.
BACA JUGA: Harga Pangan Melonjak, Beras dan Telur Jadi Sorotan
Dari segi kebutuhan pokok lainnya, harga kedelai biji kering (impor) tercatat naik 1,03 persen, menjadi Rp10.820 per kg, sedangkan gula konsumsi turun 1,11 persen menjadi Rp17.780 per kg.
Penurunan harga gula ini mungkin bisa menjadi kabar baik bagi para pengusaha kecil yang bergerak di bidang kuliner.
Selain itu, harga minyak goreng kemasan sederhana dan curah juga mengalami penurunan, masing-masing sebesar 1,86 persen dan 1,99 persen.
Hal ini diharapkan dapat memberikan keringanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari.
Sementara itu, harga tepung terigu juga mengalami penurunan, baik untuk curah maupun non-curah. Ini tentunya memberikan peluang bagi industri makanan dan usaha kecil menengah (UKM) untuk mengoptimalkan produksi mereka.
Di sektor perikanan, harga ikan kembung, tongkol, dan bandeng tercatat turun, yang dapat membantu menurunkan biaya belanja makanan bagi keluarga.
Dengan penurunan harga ini, diharapkan masyarakat dapat lebih leluasa dalam memilih sumber protein dan meningkatkan pola makan yang lebih baik.
Meskipun beberapa komoditas menunjukkan kenaikan harga, secara keseluruhan penurunan harga pangan ini dapat memberikan kelegaan bagi masyarakat Indonesia.
Harapannya, dengan adanya stabilitas harga, daya beli masyarakat dapat pulih, dan kualitas hidup yang lebih baik dapat tercapai.
(Budis)