BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Gregoria Mariska Tunjung dipastikan meraih medali perunggu di cabang olahraga badminton tunggal putri Olimpiade Paris 2024, setelah Carolina Marin terpaksa mundur karena cidera.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Gregoria dan Indonesia.
Pertandingan semifinal di Porte de La Chapelle Arena menyajikan drama yang tak terduga. Carolina Marin, juara Olimpiade Rio 2016, memulai gim pertama dengan performa gemilang, menekan He Bing Jiao dengan permainan cepat dan agresif.
Marin unggul 11- sebelum interval dan akhirnya memenangkan gim pertama dengan skor 21-14, berkat serangan-serangan yang tepat sasaran dan kesalahan lawan dalam mengantisipasi lob.
Pada gim kedua, Marin kembali menunjukkan dominasinya dengan unggul 3-0.
Meski sempat terhenti pada skor 3-1, Marin terus memimpin hingga 5-2. Namun, di tengah ketegangan dan intensitas pertandingan, Marin mengalami cedera serius akibat salah pijakan yang membuatnya terjatuh.
BACA JUGA: Drama 3 Gim, Gregoria Tumbang dari An Se-yong
Momen ini menjadi titik balik dalam pertandingan.
Marin berusaha untuk bangkit dan melanjutkan permainan, tetapi rasa sakit yang dialaminya memaksanya untuk mundur setelah kehilangan dua poin beruntun, dengan skor saat itu 10-8 untuk Marin.
He Bing Jiao pun melaju ke final menghadapi An Se-young.
Bagi Gregoria Mariska Tunjung, situasi ini menjadi keuntungan sekaligus tantangan besar. Meski meraih medali perunggu tanpa bertanding, Gregoria menunjukkan kesiapan mental yang luar biasa di sepanjang turnamen.
Keberhasilan ini menegaskan pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi setiap atlet yang berlaga di Olimpiade. Gregoria tidak hanya meraih medali, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya adalah atlet yang layak diperhitungkan.
Dengan medali perunggu ini, Gregoria menambah koleksi medali bagi Indonesia dan mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.
(Budis)