JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Politikus PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli, merespon pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menyinggung soal pemecatan Effendi Simbolon dari partainya.
Lantas, ia mempertanyakan pengungkitan itu, mengindikasikan bahwa Gibran belum sepenuhnya bisa melupakan peristiwa itu.
“Apakah Gibran masih menyimpan rasa kecewa sehingga belum bisa move on? Karena itu topik ini terus diangkat,” ujar Guntur dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/07/2025).
Menurut Guntur, padahal saat ini Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan besar, baik dari dalam negeri maupun global.
Karena itu, ia menilai seharusnya Gibran lebih memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan krusial yang membutuhkan respons cepat dan tepat dari pemerintah.
“Lebih baik Gibran mencurahkan fokusnya untuk menyelesaikan isu-isu penting yang sedang dihadapi bangsa,” tambahnya.
Guntur juga menyinggung janji kampanye Gibran yang hingga kini belum terealisasi, terutama terkait target penciptaan 19 juta lapangan kerja.
Ia menyebutkan bahwa bahkan Menteri Ketenagakerjaan enggan menyampaikan angka pasti terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) karena khawatir memicu kepanikan atau rasa pesimistis di masyarakat.
Selain itu, Guntur mengingatkan Gibran untuk lebih serius menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden, khususnya dalam menangani masalah di Papua, seperti yang telah ditugaskan oleh Presiden Prabowo.
“Daripada sibuk mengungkapkan keluhan pribadi, Gibran seharusnya menyerap aspirasi masyarakat, bukan justru seperti yang dikritik oleh anggota DPR RI Deddy Sitorus, ‘bagi-bagi skincare’,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berbicara latar politik sebelumnya, yang dipecat oleh PDIP lantaran perbedaan politik.
Hal itu, diutarakan dalam acara HUT ke-19 PSBI Simbolon (Persatuan Marga Batak) di Jakarta Selatan, Senin (07/07/2025).
Mulanya, ia menyinggung pemecatan dari Ketua umum PSBI Simbolon, Effendi Simbolon, dari partai berlogo banteng moncong putih itu, yang dinilai sebagai pengorbanan.
“Ya karena pengorbanan Pak Ketua ini sungguh besar ya sampai dipecat. Mau enggak mau harus dukung program dari Pak Presiden,” ujar Gibran, Senin.
Gibran pun berhumor, bahwa dirinya senasib dengan Effendi, tak lain sama-sama dipecat oleh PDIP.
“Kok bisa berurutan gitu ya (dipecat)?,” tanya kelakar Gibran.
Namun, ia tidak ingin mempermasalahkan pemecatannya dari PDIP. Ia pun meminta kepada Effendi, agar melihat ke depan untuk menghindari gesekan pada internal.
“Enggak apa-apa, kita harus move on. Pilpres sudah selesai. Jangan sampai ada gesekan-gesekan di internal keluarga besar Simbolon, Pak Ketua,” katanya.
Menurutnya, Pemilu 2024 sudah usai, sehingga tidak perlu diungkit karena saat ini sudah waktunya untuk masyarakat mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto.
“Kita sudah melewati proses-proses pemilu, pilpres semua, pilkada, misalnya bersatu, bergandengan tangan. Sekali lagi, kita sama-sama mendukung program visi-visi dari Pak Presiden. Saya titip itu,” tambahnya.
(Saepul)