BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Androgini, bagi sebagian orang mungkin baru mendengar kata ini. Kata yang menggabungkan dua konsep ini menunjuk pada seseorang yang memiliki karakteristik maskulin dan feminim. Lalu, apa lagi fakta dan sejarah Androgini yang harus diketahui?
Androgini merupakan representasi gender yang menggabungkan karakteristik maskulin dan feminin. Istilah ini berasal dari dua akar kata Yunani, “andro-” yang berarti pria atau kejantanan, dan “-gyn” yang berarti wanita.
Orang yang mempraktikkan androgini disebut sebagai androgini, dan istilah sifatnya adalah androgini.
Androgini dan Identitas Gender
Orang dengan identitas gender apapun, baik biner atau non-biner, cisgender maupun transgender, dapat menampilkan ekspresi androgini.
Meski sering diidentikkan dengan individu non-biner atau gender fluid, androgini tidak selalu terkait langsung dengan identitas gender, tetapi lebih sering berkaitan dengan cara seseorang menampilkan diri secara fisik dan gaya.
Sejarah Androgini
Melansir dari Verywell Health, konsep androgini memiliki sejarah panjang, tapi mulai populer pada tahun 1970-an ketika seorang psikolog, Sandra Bem memperkenalkan konsep androgini psikologis.
Bem mengemukakan seseorang dapat memiliki karakteristik maskulin dan feminin secara bersamaan. Teori ini kemudian dianggap positif karena memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi.
Menurut penelitian, ada androgini positif dan negatif. Androgini positif mengacu pada individu yang memiliki karakteristik positif dari maskulinitas dan feminitas, seperti kemandirian dan kasih sayang. Sedangkan androgini negatif dikaitkan dengan karakteristik yang kurang diinginkan, seperti temperamental dan agresif.
Biologi dan Androgini
Dalam beberapa konteks, androgini juga digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki karakteristik biologis dari kedua jenis kelamin, meskipun lebih sering istilah interseks digunakan untuk menggambarkan situasi tersebut pada manusia. Di dunia tumbuhan, androgini dapat merujuk pada tanaman yang memiliki organ reproduksi jantan dan betina.
Stigma Terhadap Androgini
Sayangnya, individu androgini sering kali berhadapkan dengan sejumlah stigma. Hal ini bisa terjadi, karena percampuran karakteristik gender yang tidak sesuai dengan norma tradisional, yang membuat beberapa orang merasa tidak nyaman dalam berinteraksi.
Terutama jika stigma ini terlihat pada remaja dan individu yang lebih tua, yang mungkin kesulitan menyesuaikan skrip sosial mereka saat berhadapan dengan individu androgini.
Kendati demikian, ada kesadaran yang terus berkembang bahwa gender bukanlah sesuatu yang hitam-putih, tetapi eksis dalam spektrum yang luas. Perkembangan ini telah membantu mengubah pandangan masyarakat terhadap androgini dan orang-orang yang mengekspresikan diri di luar kategori biner tradisional.
Androgini dan Hermafroditisme
Istilah hermafrodit dulu digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki organ reproduksi pria dan wanita sekaligus, tetapi istilah ini sekarang lebih banyak digunakan pada spesies non-manusia. Dalam konteks manusia, istilah hermafrodit dianggap ketinggalan zaman dan kurang sesuai.
Androgini, di sisi lain, lebih merujuk pada kombinasi sifat maskulin dan feminin dalam penampilan dan perilaku, bukan soal kemampuan reproduksi.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Menyembuhkan Homoseksual?
Mulai dari pengertian hingga sejarah mengenai fakta Androgini di atas, sekarang Anda tidak perlu lagi bertanya-tanya mengenai, apa itu Androgini.
(Virdiya/Usk)