JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah berencana penggabungan atau merger maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Pelita Air telah masuk dalam peta jalan (road map) enam bulan ke depan.
Garuda Indonesia maupun Pelita Air memiliki roadmap strategis yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.
Garuda Indonesia lebih fokus pada pemulihan keuangan, ekspansi rute internasional, dan digitalisasi, sementara Pelita Air menitikberatkan pada layanan penerbangan domestik,ekspansi armada,dan keberlanjutan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dirinya melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Pandjaitan dan PT Pelita Air Dendy Kurniawan beberapa waktu lalu.
Erick menyebutkan, ia juga mengajak serta Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai sebagai anak usaha Garuda Indonesia, untuk membahas peta jalan enam bulan ke depan.
Hadir juga pihak InJourney Airports, dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
Erick juga menyampaikan jika pertemuan tersebut menjadi bagian dari diskusi rencana penggabungan maskapai milik BUMN.
BACA JUGA: Rute Penerbangan Jemaah Haji Diubah, Kemenag Cap Garuda Indonesia ‘Gagal’
Selain tentang peleburan Garuda Indonesia dan Pelita Air, pertemuan itu juga membahas upaya menjaga keselamatan penerbangan Indonesia di tengah maraknya insiden kecelakaan penerbangan di beberapa negara, persiapan antisipasi lonajakan penumpang Lebaran 2025.
Menurutnya nantinya penggabungan maskapai penerbangan milik BUMN tersebut akan dipisahkan baik dari sisi pengelola bandara dan penerbangannya.
(Agus Irawan/usk)