JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritongga menilai, Presiden Prabowo Subianto ingin menunjukkan kesan tak ambisius dalam kekuasaan.
Hal itu, merujuk pada pernyataan Prabowo yang menegaskan tidak akan maju mencalonkan pada Pilpres 2029, jika kepemimpinannya gagal.
Pernyataan itu, terakhir diutarakan dalam pada Kongres PP Tidar V di Jakarta, Sabtu (17/05/2025).
“Prabowo sudah dua kali menegaskan hal itu di event yang berbeda. Penegasan ini mengindikasikan Prabowo ingin memberi kesan bahwa dirinya bukan sosok yang ambisius kekuasaan,” kata Jamiluddin dikutip dalam keterangannya, Minggu (18/09).
Dengan begitu, lanjut Jamiluddin, Prabowo ingin menunjukkan kepada rakyat, bahwa dirinya bersedia kembali maju dalam periode apabila manfaat nyata dapat dirasakan oleh rakyat.
Menurutnya, dukungan pada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut terkesan risih, jika permintaan dua periode terus bermunculan, lantaran program kerjannya baru sebagaian kecil terealisasi.
BACA JUGA:
Pengamat: Ekspansi Militer ke Kejaksaan Men-down-grade Institusi TNI dan Pemerintahan Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak akan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2029 jika gagal dalam memimpin pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Pernyataan itu terungkap setelah Prabowo meminta kader Tidar, organisasi sayap Gerindra, supaya tidak melontarkan dukungan ‘dua periode’ terhadapnya terlalu dini. Ia lalu berjanji tidak ikut Pilpres 2029 jika gagal mencapai program yang sudah dicanangkan.
“Niat itu silakan disimpan dalam hati. Tapi saya sudah katakan, nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak, selain yang maha kuasa Prabowo sendiri,” kata Prabowo dalam Kongres PP Tidar IV di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
“Kalau saya menilai, saya menilai, bahwa diri saya tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai presiden RI,” ujarnya melanjutkan.
Prabowo kemudian mengaku keputusan di Pilpres mendatang sangat ditentukan oleh kinerjanya pada periode ini. Ia mengatakan kepemimpinan dirinya sebagai Presiden RI periode 2024-2029 bakal jadi parameter pencalonan kelak.
Prabowo pun meminta kepada kader muda Tidar agar tak mengharapkan dirinya maju jika pemerintahannya tak berhasil. Sebagai pejuang politik, ia mengaku hanya ingin mengabdi kepada masyarakat.
“Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat jangan saudara harapkan saya mau maju lagi,” ujarnya.
Prabowo akhirnya terpilih sebagai presiden setelah maju bersama Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Ia kemudian mulai menjabat setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.
Prabowo sudah tiga kali gagal dalam Pilpres, sejak 2009, 2014, dan 2019. Pada Pilpres 2009, Prabowo maju menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kemudian pada 2014, Prabowo menjadi calon presiden bersama wakilnya Hatta Rajasa. Selanjutnya Prabowo maju lagi sebagai capres berpasangan dengan Sandiaga Uno pada 2019.
(Saepul)