BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Berdasarkan data terbaru hingga Rabu (24/9/2025), jumlah korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat melonjak menjadi 411 siswa. Dugaan sementara penyebab keracunan MBG ini adalah makanan dimasak terlalu dini.
Pemkab Bandung Barat secara resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor. Korban terjangkit usai mengonsumsi menu dari program MBG.
Sebanyak 47 siswa di antaranya masih harus menjalani perawatan inap di rumah sakit, sementara sisanya telah ditangani secara rawat jalan.
“Kami bersama instansi terkait telah menutup sementara dapur penyedia MBG di Cipongkor dan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebabnya,” tegas Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, dalam keterangan persnya.
Gejala Beragam, Sampel Diperiksa di Labkesda
Gejala klinis yang dialami korban cukup beragam, mulai dari mual, muntah, pusing, dan sakit perut, hingga sesak napas.
Dua siswa bahkan dilaporkan mengalami kejang. Otoritas kesehatan setempat memastikan sebagian besar korban telah mendapat penanganan medis di posko kesehatan maupun fasilitas rumah sakit.
“Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini,” kata juru bicara Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.
Untuk memastikan penyebab keracunan, tim gabungan telah mengambil sampel muntahan siswa serta sisa makanan.
Sampel-sampel tersebut telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan uji toksikologi dan mikrobiologi.
BACA JUGA
Marak Kasus Keracunan MBG, Ini Daftar Pensiunan Tentara yang Punya Jabatan di BGN
Mencekam, Terjadi Lagi Keracunan MBG di Bandung Barat Total Korban Jadi 411 Orang
Penyebab Keracunan
Hasil investigasi awal, dugaan sementara penyebab keracunan MBG di Bandung Barat ini mengarah pada makanan yang dimasak jauh terlalu pagi, sehingga mengalami penurunan kualitas dan kebusukan saat disantap siang hari oleh siswa.
Menu yang diduga menjadi sumber keracunan adalah ayam kecap, tahu goreng, sayur, dan buah. “Banyak siswa yang melaporkan mencium bau tidak sedap dari lauk pauk tersebut,” ujar seorang sumber di lokasi kejadian.
Menyikapi insiden ini, Pemkab Bandung Barat berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap 85 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lainnya yang beroperasi di wilayahnya, khususnya yang belum memiliki sertifikasi sehat dari dinas kesehatan. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
(Aak)