BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus dua anak yang ditemukan tewas di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, perlahan mulai terungkap.
Ibu korban, Vivit Margiantiningsih atau yang akrab disapa Pipit (31), diduga memiliki niat untuk mengakhiri hidup bersama kedua buah hatinya.
Dugaan tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, berdasarkan hasil pemeriksaan awal terhadap Pipit.
“Dari keterangan awal, ibu korban mengajak dua anaknya ke Pantai Sigandu pagi itu dengan niatan mengakhiri hidup bersama. Ini masih kami dalami,” ujar AKP Imam, dikutip Jumat (1/8/2025).
Saat ini, penyelidikan difokuskan pada dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Pipit dan berujung pada meninggalnya dua anaknya.
Polisi pun telah merencanakan pemeriksaan kejiwaan terhadap Pipit dengan melibatkan tim psikolog untuk mendalami kondisi mentalnya.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan tim ahli kejiwaan untuk mengecek kondisi kejiwaan ibu korban yang saat itu ditemukan di lokasi TKP,” lanjut Imam.
AKP Imam Muhtadi menyampaikan jenazah dua anak tersebut telah menjalani otopsi pada Rabu malam (30/7/2025).
Proses pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Biddokkes Polda Jawa Tengah di RSUD Kalisari Batang sebagai langkah lanjutan dalam proses penyelidikan.
“Otopsi ini penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian kedua anak tersebut. Setelah proses selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
Polisi juga memberi ruang bagi pihak keluarga untuk menjalani prosesi pemakaman sebelum pemeriksaan lanjutan dilakukan terhadap Pipit.
“Kami belum melakukan pemeriksaan maksimal terhadap orang tua korban. Kami beri waktu untuk mereka menguburkan anak-anaknya,” imbuh Imam.
Kronologi Peristiwa Tragis di Pantai Sigandu
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Rabu pagi (30/7/2025), sekitar pukul 05.00 WIB. Pipit membawa kedua putrinya, Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, menggunakan sepeda motor menuju Pantai Sigandu.
Hafiza duduk di bagian depan motor, sementara Hana digendong Pipit menggunakan selendang. Sesampainya di Pantai Sigandu, Pipit berjalan menuju laut sambil menggendong Hana dan membopong Hafiza. Ia terus melangkah hingga air laut mencapai kakinya, lalu melepaskan selendang beserta kedua anaknya.
Saat ombak menghantam, Pipit tersadar dirinya masih hidup, namun kedua anaknya telah terlepas dari pelukannya. Pipit sempat terseret arus sebelum akhirnya terdampar kembali di bibir pantai dalam keadaan lemas dan kebingungan. Ia kemudian ditemukan oleh warga sekitar yang sedang beraktivitas di lokasi tersebut.
Penemuan Mayat Anak Perempuan
Tak berselang lama, sekitar pukul 06.30 WIB, warga dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang balita perempuan dalam posisi tengkurap di dekat Kafe Mamamia, kawasan Pantai Sigandu.
Kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, Pipit kembali ditemukan dalam keadaan bersembunyi di toilet portable kawasan wisata pantai, setelah sebelumnya sempat menghilang usai kejadian tragis itu.
Baca Juga:
Melihat kondisi psikologis Pipit yang tidak stabil serta kronologi yang disampaikannya tidak konsisten, pihak kepolisian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadapnya.
“Kami masih menunggu hasil lengkap otopsi dan pemeriksaan lanjutan, serta berkoordinasi dengan tim ahli kejiwaan,” tutup AKP Imam Muhtadi.
(Virdiya/Budis)