BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto diminta segera membangun tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall (GSW) di sepanjang kawasan pesisir pulau Jawa. Sebab, GSW dianggap efektif untuk mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan ekosistem laut yang merugikan warga pesisir.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Fraksi PKS DPR RI, Johan Rosihan. Menurutnya, tindakan pencegahan abrasi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa perlu segera dilakukan.
“Saya melihat ini sebagai bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengatasi ancaman abrasi laut dan banjir rob, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa. Secara konsep, proyek semacam ini memang bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan muka air laut,” ujar Johan kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Meski demikian, ia menyebut proyek GSW harus disertai kajian yang mendalam terkait efektivitas, dampak lingkungan, serta keberlanjutan ekonomi dan sosialnya. Jangan sampai pengerjaannya merusak ekosistem bakau, terumbu karang, atau mengganggu mata pencaharian nelayan.
“Kedua, selain infrastruktur besar seperti GSW, pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove dan pemulihan ekosistem pesisir, harus diutamakan,” tuturnya.
“Di beberapa negara, proyek serupa menghadapi kendala teknis dan pembengkakan biaya, jadi harus dipastikan bahwa ini benar-benar solusi yang paling optimal,” lanjutnya menambahkan.
Sementara, Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo menyebut proyek GSW punya manfaat besar, khususnya untuk melindungi warga pesisir dari terjangan banjir rob, abrasi serta kerusakan ekosistem laut.
“Kalau ditanya seberapa penting, Giant Sea Wall memang kebutuhan yang mendesak. Dengan giant sea wall ini, efektif untuk mengatasi semakin tingginya abrasi khususnya di wilayah Pantura,” jelasnya.
Hanya saja, Firman menyebut adanya persoalan utama yang terkait biaya pembangunannya. Perlu inovasi dan upaya lebih serius untuk memecahkan masalah finansial.
“Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan efisiensi anggaran,” katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani menilai proyek ini penting bagi Banten, terutama dalam mengatasi abrasi yang mengancam kawasan pesisir seperti di Pontang.
“Iya kalau kita terbuka ya, apalagi kan kita juga sering terjadi abrasi. Abrasi ini juga berdampak pada tanah pertanian dan tambak yang menjadi sumber ekonomi masyarakat,” katanya di Serang, Kamis (27/2/2025).
(Kaje/Budis)