Dana PSN Masuk ke Kantong ASN dan Politikus Korup, Ini Sikap DPR

korupsi gratifikasi dana PSN
Anggota Komisi III DPR RI, Santoso (Foto: Parlementaria)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Komisi III DPR RI soroti dugaan korupsi dana proyek strategis nasional (PSN) yang masuk ke kantong aparatur sipil negara (ASN) dan politikus.  Ironisnya, dana PSN yang masuk ke rekening subkontraktor tak lebih dari 36,81 persen.

Atas dasar inilah, Anggota Komisi III DPR RI Santoso menegaskan pentingnya menindaklanjuti Rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan Aset.

“Agar perilaku yang ada di penyelenggara negara tentang fee terhadap proyek itu harus segera diberantas,” tegas Santoso, seperti dilansir  Parlementaria, Kamis (18/1/2024).

Modus penyimpangan anggaran tersebut, lanjut Santoso, harus segera dimusnahkan demi meratanya pembangunan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Menurutnya, mewujudkan anti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) butuh komitmen dan kerja sama semua pihak, yakni pemerintah, masyarakat, swasta, dan lembaga non-pemerintah.

Pasalnya, pembangunan yang merata dan anti-KKN merupakan tujuan utama dalam upaya menciptakan masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berdaya saing.

BACA JUGA: Ratusan Miliaran Temuan PPATK Dana Masuk ke 21 Parpol, Cak Imin Siap Diusut

“Tinggal tunggu waktunya saja kapan orang-orang, sebagai pelaksana proyek dari anggaran negara, baik APBD maupun APBN yang melakukan pelanggaran, ditindak secara tegas,” katanya.

Menurut laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dana sebesar Rp 195 miliar dari luar negeri mengalir ke 21 rekening bendahara partai politik, dengan jumlah transaksi yang mencapai 9.164.

Dari 21 partai politik pada 2022 itu, PPATK menemukan 8.270 transaksi. Memasuki tahun 2023, modus korupsi itu malah semakin parah, dengan angka peningkatan  menjadi 9.164 transaksi.

PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan negara ini menemukan adanya dugaan aliran dana PSN masuk ke kantong ASN hingga politikus selama tahun 2023.

Total dana PSN sebesar 36,67 persen transaksi dana diduga digunakan bukan untuk pembangunan proyek melainkan untuk kepentingan pribadi.

“Apa yang telah disampaikan oleh PPATK, tentang aliran dana kepada ASN, menurut saya ini harus ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum,” desak Santoso.

Santoso juga meminta bagian inspektorat di lingkungan kementerian dan lembaga untuk aktif bergerak terkait modus dugaan korupsi tersebut.

“Gratifikasi yang dilakukan oleh ASN ini sudah jadi hal yang biasa sebenarnya. Tapi itu lah dalam prinsip kehidupan bahwa kebenaran itu pasti akan terungkap,” papar politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Menurutnya, suap atau gratifikasi terkait proyek pemerintah sudah bukan lagi rahasia umum. Namun ia mengaku yakin bahwa para ASN korup ini suatu saat akan berhadapan dengan aparat hukum.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
pretasan kripto
Pasar Kripto Rugi Rp8,3 Triliun Gegera Peretasan
Pendapat tentang bullying
Ini Pendapat Kak Seto Tentang Bullying, Potensi Non-Akdemik yang Tidak Tersalurkan?
JNE
JNE Terima Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta
Dennis Lim
Pernah Punya Bisnis Kasino, Ini Profil dan Biodata Ustaz Dennis Lim
NIK sebagai NPWP
Peluncuran Layanan Perpajakan Berbasis NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
Dianggap Curang, Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas