BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kecerdasan Abu Nawas telah tersohor di penjuru negeri, bahkan pencuri ulung pun dibuat tidak bisa berkutik dihadapannya. Sebuah kisah Abu Nawas berhasil mengungkap pencuri hanya dengan sebatang tongkat.
Suatu hari terjadi sebuah pencurian besar di kampung Abu Nawas. Seorang pencuri berhasil mencuri 100 batang emas dari rumah seorang saudagar kaya.
Seorang pencuri ini bisa dikatakan seorang pencuri ulung. Karena dia bisa menembus pengawasan para penjaga rumah sang saudagar kaya yang jumlahnya cukup banyak.
Saudagar kaya itu pun memerintahkan para penjaganya untuk segera menutup seluruh jalan keluar dari kampung itu, mencegah si pencuri agar tidak dapat kabur.
Sementara penjaga lainnya mulai menyusuri kampung untuk menemukan sang pencuri.
Namun sang pencuri itu sangat ahli dalam bersembunyi. Meskipun beigtu si pencuri tidak bisa keluar untuk sementara waktu, karena jika ia keluar, maka identitas nya akan segera terbongkar.
Sang saudagar kaya itu panik dan resah memikirkan caranya untuk menemukan pencuri itu. Pasalnya 100 batang emas itu adalah uang yang sangat banyak.
“Bagaimana aku bisa menemukan pencuri nya?” sang saudagar bertanya pada penasihat nya.
“Mungkin tuan bisa coba buat sayembara untuk menangkap sang pencuri emas itu” jawab sang penasihat.
Setelah berdiskusi terkait sayembara, Siang itu sang saudagar kaya langsung mengumumkannya di tengah kampung, disaksikan seluruh warga.
“Wahai warga, aku telah kehilangan 100 batang emas, kini aku akan mengadakan sayembara” ucap sang saudagar kaya dengan keras.
“Aku akan memberikan setengah nya bagi siapapun yang berhasil menemukan pencuri beserta emas itu” kata sang saudagar kaya.
Warga yang mendegar pun bersemangat untuk mengikuti sayembara itu. Hadiah nya begitu besar, bisa membuat mereka kaya mendadak.
Namun keesokan harinya, belum juga ada warga yang memberikan kabar baik. Semua nya berkata tidak berhasil menemukan pencuri itu, bahkan jejaknya pun tidak ditemukan.
Ternyata, sang pencuri itu turut mengikuti sayembara tersebut. Dengan begitu ia bisa terhindar dari kecurigaan warga.
Sang saudagar kaya pun semakin khawatir. Pencuri itu tak kunjung tertangkap. “Bagaimana ini, tidak ada kabar baik” tanya saudagar kaya pada penasihat nya.
Sang penasihat yang sedang kebingungan teringat sosok Abu Nawas. “Tuan bagaimana kalau kita meminta Abu Nawas untuk membantu menangkap pencuri itu” kata sang penasihat.
“Baiklah panggil Abu Nawas ke sini” kata sang saudagar.
Abu Nawas dengan Tongkatnya
Penasihat sang saudagar kaya pun memanggil Abu Nawas untuk datang ke rumahnya.
“Ada apa pagi pagi memanggil ku?” tanya Abu Nawas.
“Abu Nawas, tolong bantu aku untuk menemukan pencuri itu” kata sang saudagar kaya. Ia berharap Abu Nawas bisa memberikan ide cemerlang nya untuk menangkap si pencuri.
“Hmm.. baiklah” jawab Abu Nawas sambil berpikir bagaimana caranya menjebak sang penipu. Akhirnya Abu Nawas pun menhyampaikan ide nya pada sang saudagar kaya.
Sore harinya, seluruh warga di kumpulkan oleh sang saudagar kaya. Sang pencuri pun ikut berkumpul untuk menghindari kecurigaan. Mereka pun kaget melihat Abu Nawas ada di samping saudagar kaya.
Sang saudagar pun mengumumkan di depan warga terkait Abu Nawas yang akan membantu nya menemukan pencuri itu.
Sang pencuri yang awalnya sudah merasa tenang kini mulai keringat dingin. Pencuri itu tahu bahwa Abu Nawas adalah orang yang sakti dan pintar. Ia kini merasa kedok nya akan segera terbongkar.
Abu Nawas pun maju dan mulai berbicara. “Aku tahu pencuri itu masih ada diantara kita, untuk itu aku akan menguji seluruh warga yang ada disini” kata Abu Nawas. Abu Nawas pun mengeluarkan tongkat kayu dengan ukuran yang seraga, yang jumlah nya sangat banyak.
“Aku telah menyiapkan tongkat tongkat ajaib ini yang terbuat dari kayu suci. Yang kalian perlu lakukan adalah ambil tongkat ini dan kembalikan pada ku besok pagi.” Kata Abu Nawas.
“Tongkat ini telah aku beri doa dan jampi jampi sehingga apabila sang pencuri itu memegang nya, maka tongkat ini akan bertambah Panjang 10cm.” tambah Abu Nawas.
Para warga pun menuruti perintah Abu Nawas. Setiap orang membawa masing masing sebuah tongkat, termasuk sang pencuri itu. Padahal sang pencuri sudah berniat kabur dari kampung itu pada tengah hari, namun harus batal.
Terungkapnya Si Pencuri
Warga yang merasa tidak mencuri merasa tenang tenang saja, karena mereka yakin bahwa mereka tidak mencuri. Namun beda dengan sang pencuri, dia mulai merasa panik, semakin berpikir bahwa kedoknya akan segera terbongkar.
Ia terus berpikir keras, bagaimana caranya untuk tidak ketahuan. “Abu Nawas akan menemukan ku besok jika tongkat ini benar benar bertambah Panjang” gumam si pencuri.
“Hmm aku tahu harus apa, akan aku potong tongkat ini 10cm, sehingga ketika besok bertambah Panjang maka ukuran nya akan sama dengan tongkat lain” kata pencuri.
“Abu Nawas tidak akan bisa menemukan ku” si pencuri yakin, dan akhirnya bisa tidur dengan tenang.
BACA JUGA:
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Bisa Buat Barang Beranak Pinak
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Sakti, Bayar Makanan Hanya dengan Suara Uang Receh
Keesokan pagi nya semua warga pun mengembalikan tongkat Ajaib itu. Giliran sang pencuri mengembalikan, Abu Nawas langsung berteriak pada penjaga untuk segera menangkap orang tersebut.
“Ini dia pencuri nya, segera tangkap” kata Abu Nawas.
Sang penjaga pun langsung menangkap pencuri itu. Si pencuri mencoba berkelit
“Kau menuduh ku, tongkat ku tidak bertambah Panjang” kata sang pencuri.
Abu Nawas pun menjawab. “Sejak awal tongkat ini hanya tongkat biasa, aku tahu sang pencuri itu akan memotong lebih pendek tongkat itu karena takut tongkat itu akan bertambah Panjang” terang Abu Nawas.
Sang pencuri pun tertangkap basah. Ia kemudian langsung dibawa dan dimasukan kedalam penjara.
“Kau memang hebat Abu Nawas, kau telah membantu ku menemukan pencuri itu” kata sang saudagar kaya.
“Sama sama, sekarang mana hadiah ku” jawab Abu Nawas.
Sang saudgar lupa bahwa sebelumnya ia telah berjanji dalam sayembaranya, barang siapa yang bisa menemukan pencuri itu akan mendapat setengah dari emasnya.
Akhirnya dengan sedikit kesal ia memberi Sebagian emasnya pada Abu Nawas. Meskipun begitu sang saudagar kaya masih bersyukur karena emas nya bisa Kembali.
(Raidi/ Budis)