BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Abu Nawas memang terkenal cerdas, dalam keadaaan lapar sekalipun ia masih bisa berpikir di luar nalar. Sebuah kisah menceritakan Abu Nawas yang menujukan kesaktiannya, bisa membayar ketika di sebuah warung makan hanya dengan suara uang receh.
Suatu hari, Abu Nawas sedang melakukan perjalanan Panjang. Ia sudah berjalan sangat jauh, membuat perutnya keroncongan. Sialnya Abu Nawas, dia tidak membawa bekal makanan, padajal istrinya sudah memasak masakan yang sangat lezat dirumah.
Dengan kaki yang lemas dan bergetar ia pun lanjut berjalan sambil mencoba untuk menahan lapar dengan membayangkan masakan istrinya.
Di tengah jalan, Abu Nawas sampai pada sebuah perkampungan. Dia melihat sebuah warung yang sangat ramai dipenuhi orang.
Abu Nawas yang kelaparan berniat menghampiri warung tersebut. Ia pun mengeluarkan kantung nya dan mengecek uang nya terlebih dahulu.
“Sepertinya uang ku tidak cukup” ucap Abu Nawas ketika dia melihat kantung uang nya yang hanya berisikan uang receh.
Namun semakin Abu Nawas mendekat ke warung itu, semakin tercium aroma masakan yang sangat lezat.
Asap kebul yang keluar dari jendela dapur warung itu sungguh menggoda. “Pantas saja banyak sekali yang mengantri, dari bau nya saja sudah sangat nikmat” ucap Abu Nawas.
Abu Nawas pun mendekat ke warung itu dan beristirahat sejenak di sebuah kursi di samping warung. Abu Nawas sengaja duduk dikursi itu karena posisinya yang dekat dengan dapur. Ia ingin mencium aroma yang keluar dari warung itu.
Mencium asap yang keluar dari dapur, Abu Nawas yang sudah sangat lapar itu bisa terbayangkan masakan masakan yang sedang di masak warung itu. “Rendang, gulai, tunjang, kikil, daging cincang….” Ucap Abu Nawas memejamkan mata sambil membayangkan masakan itu.
“Masakan ini sepertinya lebih lezat dari masakan istriku…” ucap Abu Nawas menarik napas Panjang.
Abu Nawas pun berulangkali menghirup asap yang keluar dari dapur. Ia menarik napas Panjang, dan ia keluarkan dengan perlahan. Ia merasa dengan mencium aroma lezat itu sudah membuatnya kenyang.
Sudah 30 menit Abu Nawas mencium aroma dari dapur itu. Ia sudah berhasil mengetahui seluruh masakan yang ada di dalam rumah makan. Ia pun sudah merasa kenyang, walaupun kenyang dalam pikiran.
Kenyang Mencium Aroma
Saat Abu Nawas akan pergi meninggalkan dapur itu, tiba tiba ia di hentikan oleh seseorang.
“Hai anak muda, mau kemana kau?” tanya seorang bapak bapak pada Abu Nawas.
“Aku mau lanjut berjalan, aku sudah cukup beristriahat” jawab Abu Nawas.
“Tidak secepat itu anak muda, kau harus bayar dulu” kata bapak tersebut.
Bapak bapak tersebut ternyata adalah pemilik warun
“Mengapa aku harus bayar? Aku tidak makan di warung mu” jawab Abu Nawas.
“Memang nya aku tidak melihat mu, kau sengaja duduk di tempat itu kan. Dan kau dari tadi mencium aroma yang keluar dari dapur” kata bapak bapak itu.
“Sekarang kau harus membayar aroma yang telah kau hirup!” ucap pemilik warung sedikit keras, membuat para pengunjung yang ada di warung seketika menoleh pada Abu Nawas.
Abu Nawas sedikit kesal. Bagaimana ceritanya orang yang hanya menghirup aroma masakan, tapi tetap harus membayar.
BACA JUGA:
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Menemukan Doa Minta Jodoh yang Manjur, Bisa Ditiru!
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Buat Jin Terkejut, Pilih Wanita Cantik Ketimbang Istrinya
Namun Abu Nawas tidak punya cukup tenaga untuk berdebat Panjang. Ia pun segera mengeluarkan kanton uang nya.
*krincing.. krincing… krincing. Abu Nawas meng kocok-kocok kantung uang nya hingga terdengar suara uang receh di dalam nya.
Abu Nawas pun mengerincingkan uang nya di depan muka sang pemilik warung berkali kali. Namun ia tidak mengeluarkan uang itu.
“Apakah kau mendengarnya?” tanya Abu Nawas.
“Iya aku mendengar uang receh mu itu” jawab sang pemilik warung.
Namun Abu Nawas terus melakukan itu berkali kali.
“Apa yang kau lakukan anak muda? Aku tau kau punya uang dalam kantung itu, aku mendengarnya” kata sang pemilik warung. “Sekarang bayar lah cepat!”
Abu Nawas pun menjawab dengan santai sambil mengerincing kantung uang miliknya “ini bayaran nya… krincing.. krincing..”.
“Tadi aku hanya mencium aroma dari masakan mu, maka sekarang aku membayarnya dengan suara uang ku” kata Abu Nawas.
Bener bener pintar Abu Nawas, dalam keadaan lapar sekalipun ia masih bisa berpikir dan menemukan Solusi.
Pengunjung yang mendengar penjelasan Abu Nawas pun tertawa. Sang pemilik warung pun dibuat malu.
Abu Nawas akhirnya pergi melanjutkan perjalanan nya.
(Raidi/Budis)