Rezeki Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani: Jangan Ragu, Pasti Dijamin Allah!

Syekh-Abdul-Qadir-al-Jailani - dihadang pemabuk, Thariqah Naqsabandiyah, rezeki
Syekh Abdul Qadir al-Jailani (bincang syariah)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam kitabnya, Al-Fathur Rabbani wal Faidhur Rahmani, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengingatkan umat Islam agar tidak terjebak dalam keraguan dan ambisi berlebihan terhadap rezeki.

Menurutnya, keraguan dan ambisi yang tidak terkendali sering kali menjerumuskan seseorang ke dalam keburukan dan menjauhkannya dari kebaikan.

Syekh Abdul Qadir menegaskan bahwa rezeki setiap manusia telah diatur oleh Allah SWT dengan sempurna. Rezeki tidak akan berkurang, bertambah, maju, atau mundur dari ketentuan-Nya.

Namun, banyak orang justru dilanda kegelisahan dan keraguan, sehingga mereka menjadi tamak dan terobsesi mengejar rezeki yang bukan bagiannya.

“Rezeki sudah dibagi (diatur pembagiannya), tidak lebih, tidak kurang, tidak maju, dan tidak mundur. Sementara kamu ragu dengan jaminan Allah dan berambisi untuk menuntut rezeki yang bukan bagianmu? Padahal ambisi atau hasrat itu yang mencegahmu untuk berdekatan dengan ulama dan forum-forum kebaikan karena khawatir keuntungan dan pelangganmu berkurang,” tulis Syekh Abdul Qadir dalam kitabnya (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H, halaman 98).

Rezeki dan Ajal Telah Ditetapkan

Syekh Abdul Qadir juga mengutip hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Al-Ajaluni dalam Kasyfil Khafa. Hadits tersebut menyebutkan bahwa rezeki dan ajal setiap manusia telah ditetapkan oleh Allah.

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Rezeki sudah dibagi (diatur pembagiannya). Sebagaimana rezeki, ajal pun mengejar manusia,'” (HR Al-Ajaluni fi Kasyfil Khafa).

Hal ini menegaskan bahwa rezeki akan datang sesuai dengan ketentuan Allah, dan manusia tidak perlu cemas atau gelisah dalam mencarinya.

Mengingat Kuasa Allah sebagai Pemberi Rezeki

Syekh Abdul Qadir mengajak umat Islam untuk merenungkan kuasa Allah dalam memberikan rezeki. Ia mengingatkan, sejak manusia masih dalam kandungan, Allah telah memberikan rezeki tanpa bergantung pada usaha atau kekuatan manusia.

“Pada saat kamu di dalam kandungan ibumu, siapa yang memberikanmu asupan makanan? Apakah kamu bergantung pada dayamu, dinar-dirhammu, laba penjualanmu, atau penguasa di negerimu?” tanya Syekh Abdul Qadir (Al-Jailani, 2005 M/1425-1426 H: 99).

Ia menegaskan bahwa ketergantungan manusia pada selain Allah, seperti harta, kekuasaan, atau orang lain, merupakan bentuk kemusyrikan yang halus. 

“Semua pihak yang kamu jadikan sandaran, takuti, dan harapkan adalah tuhanmu. Semua pihak yang kamu anggap dapat memberikan manfaat dan mudharat juga adalah Tuhanmu,” ujarnya.

Syekh Abdul Qadir mengingatkan agar umat Islam bertobat dari kemusyrikan semacam ini sebelum Allah menutup pintu rahmat-Nya. 

“Kemusyrikan seperti ini yang kusaksikan hinggap pada banyak orang, paling umum menghinggapi mereka yang bermaksiat,” katanya. Ia pun mendoakan agar Allah menerima tobat mereka yang kembali kepada-Nya.

BACA JUGA

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: Sang Sultan Auliya dan Warisan Tasawuf Akhlaki

Karomah Syekh Abdul Qadir Jailani: Kebiasaan Puasa Sejak Bayi

Tetap Berikhtiar dengan Tenang dan Tawakal

Nasihat Syekh Abdul Qadir ini bukan berarti menafikan pentingnya ikhtiar manusia dalam mencari rezeki. Sebaliknya, nasihat ini mengajak umat Islam untuk tetap tenang dan tenterang dalam berusaha, sambil meyakini bahwa kadar dan waktu rezeki telah diatur oleh Allah.

Dengan demikian, umat Islam diharapkan dapat menjalani hidup dengan penuh ketenangan, jauh dari keraguan dan kegelisahan, serta senantiasa mengingat kuasa Allah sebagai pemberi dan pengatur rezeki. Wallahu a’lam.(Sumber: NU Jabar)

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Unjuk rasa jilid II Jalan Rusak Cirebon
Aksi Unjuk Rasa Jilid II Tuntut Perbaikan Jalan Rusak di Wilayah Timur Cirebon Digelar 8 Mei 2025
Yuke Dewa 19
Heboh! Yuke Dewa 19 Tabrak Anak Kecil, Berujung Damai!
BAIC
Gegara Unsur China, BAIC Turunkan Harga Model X55-III!
Study Tour Cirebon
Pemkot Cirebon Izinkan Kegiatan Study Tour di Sekolah dengan Sejumlah Syarat
image1 (8)
RSUD Majalaya Terapkan Digitalisasi, Permudah Layanan Pasien
Berita Lainnya

1

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

2

Karena Hal Ini Ciro Alves Belum Bisa Tinggalkan Persib

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO

5

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya
Headline
subsidi motor listrik
Subsidi Motor Listrik Masih Ngegantung, Imbasnya Daya Beli Turun?
eksploitasi pekerja sirkus
Rakor Kasus Dugaan Ekploitasi Mantan Pekerja Sirkus OCI Taman Safari Indonesia
Arsenal
Link Live Streaming Arsenal vs PSG Semifinal Liga Champions Selain Yalla Shoot
pemugaran situs Gunung Padang
Fadli Zon: Pemugaran Situs Gunung Padang akan Dilakukan Meski Tanpa Cetak Biru

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.