Catatan BPS: Masyarakat Pangandaran Lebih Suka Belanja Rokok Daripada Kebutuhan Pokok

Penulis: Vini

Masyarakat pangandaran beli rokok
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat Kabupaten Pangandaran setiap bulannya lebih suka belanja rokok daripada memberi kebutuhan pokok. Hal tersebut, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pangandaran.

Ketua Tim Statistik Sosial BPS Pangandaran, Kosih Kosasih, menjelaskan pada tahun 2024, sekitar 44 persen pengeluaran warga digunakan untuk kebutuhan nonmakanan, seperti pakaian, kendaraan, dan perumahan. Sementara itu, sekitar 56 persen pengeluaran lainnya dialokasikan untuk kebutuhan makanan.

Ia menyebutkan, rata-rata pengeluaran masyarakat Pangandaran untuk membeli rokok mencapai Rp125.812 per kapita setiap bulan, sedikit lebih tinggi dibandingkan belanja beras yang sebesar Rp121.729. Sementara itu, untuk ikan yang merupakan salah satu komoditas andalan daerah, warga menghabiskan sekitar Rp52.403 per kapita.

Tetapi, BPS mencatat untuk pengeluaran membeli rokok hampir sebanding dengan membeli daging, telur, susu dan buah buahan. Apabila digabungkan, belanja susu, daging dan telur hanya Rp 93.000 saja.

“Sementara pengeluaran per kapita sebulan untuk rokok, sebanding dengan pengeluaran ketiga kebutuhan tersebut,” kata Kosasih, dikutip Sabtu (21/6/2025).

Kosasih menjelaskan pengeluaran per kapita merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi oleh seluruh anggota rumah tangga dalam satu bulan, yang kemudian dibagi berdasarkan jumlah individu dalam rumah tangga tersebut.

“Baik dari pembelian, pemberian, maupun produksi sendiri, dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga,” terangnya.

Ia menambahkan pengeluaran paling besar masyarakat Pangandaran dalam kelompok makanan, adalah untuk membeli makan yang sudah jadi.

“Warga Pangandaran habiskan sebesar Rp 212.7932,” katanya.

Meski demikian, menurutnya, tingginya pengeluaran masyarakat Pangandaran untuk membeli rokok tidak berdampak pada penurunan angka garis kemiskinan.

“Alasannya karena rokok tidak menyumbang asupan kalori, jadi meskipun belanja rokok tinggi, hal itu tidak memengaruhi tingkat kemiskinan,” jelasnya.

Baca Juga:

Bentuk Satgas Rokok Ilegal, Kemenkeu Targetkan Cukai Tembus Rp 300 Triliun

Pabrik Rokok Terbesar Berhenti Beli Tambakau, Petani Merana

Ia menambahkan, fenomena serupa juga terjadi di berbagai kabupaten dan kota lainnya, di mana belanja untuk rokok cenderung lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk padi-padian.

“Akibatnya, kebutuhan pokok menjadi kalah prioritas dibandingkan rokok,” pungkasnya.

(Virdiya/_Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kabupaten Bandung Barat ganti nama
Bandung Barat Terkesan Cuma Nama Arah Mata Angin, Perlukah Diganti?
produksi gabah subang
Subang Lampaui Target Produksi Gabah, Rekor Tertinggi se-Jabar
Dampak Positif dan Negatif AI
Mark Zuckerberg Rekrut Jenius AI Dunia dengan Gaji Rp13 Miliar per Bulan
Sadar Pajak
Sadar Pajak, Bukti Cinta Pada Bangsa dan Negara
Karawang Desa
Pemkab Karawang Wajibkan Transaksi Nontunai di Desa
Berita Lainnya

1

Lelaki Tua dan Tangga Kota

2

Gunung Semeru Erupsi Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter, Tidak Beraktivitas di Sektor Tenggara Besuk Kobokan

3

Tata Cara Memilih Pemain Untuk Mengisi Skuat Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025

4

Pemkot Bandung Belum Beri Penjelasan Terkait Jual Beli Kursi SPMB, Masih Tunggu APH

5

BMKG Ungkap Hujan di Musim Kemarau Berdampak pada Sektor Pertanian
Headline
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Di Tengah Ketegangan dengan Israel Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Di Tengah Ketegangan dengan Israel, Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Sampah Monju - Instagram Sekda Jabar Herman Suryatman jpg
Tumpukan Sampah dan Bau Busuk 'Hiasi' Area Monju, Sekda Jabar Panik: "Era pisan!"
Tiga TPA Resmi Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan
Tiga TPA Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.