JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan, dirinya tidak berniat untuk maju pada bursa calon presiden maupun wakil presiden dalam Pemilu 2029 mendatang. Ia justru, berambisi untuk maju dalam calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Papua pada Pemilu 2029 mendatang.
“Saya kemarin dari Papua. Kita main betul-betul secara total untuk menangkan Pilgub di Papua, dan saya sudah sampaikan 2029, saya caleg menjadi anggota DPR RI dari Dapil Papua yang sekarang tidak dapat kursi Partai Golkar,” kata Bahlil dalam pernyataannya yang dikutip pada Kamis (8/5/2025).
Menteri ESDM itu menjelaskan sebagai ketua umum, fokus utamanya adalah meningkatkan jumlah kursi Partai Golkar di DPR RI, bukan mengejar jabatan eksekutif seperti presiden atau wakil presiden.
Ia menyatakan bahwa indikator keberhasilan seorang ketua umum partai terletak pada performa partainya dalam pemilu legislatif.
“Jadi kalau kursi kita tidak naik, secara jujur saya katakan, kepengurusan di bawah kepemimpinan saya tidak lebih baik dari yang lalu, dengan kata lain tidak maksimal. Kalau tidak maksimal, jangan kita sok merasa hebat, harus tahu diri,” ujarnya.
Bahlil juga mengimbau kepada seluruh kader Partai Golkar, khususnya yang berada dalam kabinet, untuk fokus membangun dan menjaga basis suara mereka di dapil masing-masing.
BACA JUGA:
Bahlil Siap Dukung Prabowo di Pilpres 2029: Kalau Mau 2 Periode
“Saya akan meminta kepada semua anggota kabinet dari Partai Golkar, segera jangan tinggalkan Dapil, karena QPI kita di partai itu kan kursi naik, kursi naik, bukan kita umumnya jadi presiden atau wakil presiden,” tegasnya.
Ia kembali menekankan bahwa posisi ketua umum partai bukanlah panggung untuk pencitraan pribadi, melainkan tanggung jawab besar untuk membesarkan partai.
“Banyak juga Golkar yang tidak jadi presiden sama wakil presiden, yang penting kursi naik. Jadi jangan terjemahkan lain-lain. Tugas ketua umum partai itu menaikkan kursi, bukan yang lain-lain,” pungkas Bahlil.
Dengan pernyataan tersebut, Bahlil menutup spekulasi publik terkait potensi pencalonannya di Pilpres 2029 dan menunjukkan komitmennya untuk memperkuat posisi Partai Golkar di parlemen, khususnya dari wilayah yang selama ini belum memberikan kontribusi kursi, seperti Papua.
(Saepul)