YOGYAKARTA,TM.ID : Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah meluncurkan guguran lava sebanyak 106 kali selama seminggu terakhir, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
“Minggu ini guguran lava teramati sebanyak 106 kali, ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso di Kota Yogyakarta, Sabtu (13/5/2023).
Selain itu, BPPTKG juga mendeteksi adanya perubahan morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi, yang dipicu oleh guguran lava tersebut. Agus menjelaskan bahwa hasil analisis data dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Babadan 2, dan Ngepos menunjukkan adanya perubahan pada kubah barat daya, sedangkan untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan.
BACA JUGA: Gunung Merapi Erupsi, 164 Pendaki Dievakuasi
Meskipun intensitas kegempaan Merapi menurun selama seminggu terakhir, BPPTKG tetap mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang telah ditetapkan sejak November 2020. Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran dapat berdampak pada sejumlah sungai seperti Kali Woro, Kali Gendol, Kali Boyong, Krasak, dan Bebeng. Bahkan, jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
BPPTKG terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Selain itu, BPPTKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung dan untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
(Budis)