BPBD DKI: Tak Ada Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta yang Dirawat di RS

Kebakaran glodok plaza jakarta
(tangakapan layar)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan tak ada korban atau pengunjung Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang dirawat di rumah sakit usai kebakaran. BPBD mengatakan seluruh korban yang ada di Glodok Plaza dinyatakan tewas.

“Tidak ada (yang dirawat di RS). Tidak ada korban terluka. Yang meninggal 8 orang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Mohamad Yohan, Minggu (19/1/2025).

Menurut Yohan, saat ini seluruh jenazah sedang proses identifikasi.

“Sedang diidentifikasi RS Polri,” katanya.

Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati memeriksa tujuh korban tewas insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Ketujuh korban itu dilaporkan dalam kondisi hangus saat diperiksa.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru Yulihartono mengatakan hasil identifikasi belum keluar hingga kini. Proses identifikasi ketujuh korban masih berlangsung.

Prima Heru melanjutkan, tujuh korban yang dibawa ke RS Polri datang secara berangsur-angsur. Pertama, mereka menerima tiga kantong jenazah pada Kamis (16/1), lalu dua jenazah pada Jumat (17/1) pagi, disusul dua jenazah pada sore.

Untuk itu, proses identifikasi korban dilakukan secara bertahap.

RS Polri Kramat Jati masih melakukan identifikasi korban tewas kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sebanyak 13 dari 14 keluarga sudah melapor ke RS Polri sekaligus menyerahkan data hingga DNA.

“Sampai sore ini ya, keluarga korban yang sudah melapor, yang merasa kehilangan keluarganya, ada 13 orang,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi, kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

Dalam pelaporan itu, keluarga diminta menyerahkan data ante mortem, termasuk sampel DNA identifikasi kecocokan. Utamanya DNA diambil dari orang tua kandung.

BACA JUGA: 14 Orang Hilang dalam Tragedi Kebakaran Glodok Plaza Jakarta

“Dari 13 itu, kita ambil semua data. Memang ada data-data yang perlu dilengkapi. Seperti tadi ada data DNA yang kita butuhkan dari keluarga kandungnya,” jelas dia.

Ahmad menerangkan, data antemortem dari keluarga korban akan dicocokkan dengan data postmortem dari jenazah untuk memastikan identitasnya. Untuk memastikan itu, kedua sampel akan dibandingkan dokter.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Suar Mahasiswa Awards 2025
Apa Itu Suar Mahasiswa Awards 2025?
daftar pekerja PPSU-1
Lebihi Batas Kuota, Pendaftar PPSU DKI Tembus 7.000 Orang!
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
CHERY HIMLA
Triton-Hilux Jangan Lari, Chery Punya Himla untuk Bentrok di Pasar Double Cabin!
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

5

Pemain yang Diincar dalam Tim Prabowo
Headline
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 18 April 2025
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 25 April 2025
Inter
Kondisi Inter Memburuk, Jalan Barcelona Menuju Final Kian Terbuka

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.