BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Siti Marsya Asmarjeni Fadilah atau yang sering disapa Kak Marsya lahir dan besar di Kota Bogor pada tanggal 7 Desember 2004.
Ia memilih jurusan Komunikasi Digital dan Media sebelumnya ia menempuh pendidikan di SMP IT Al Utsmaniyah dan SMA Negeri 1 Citeureup. dan SMA Negeri 1 Citeureup.
Perjalanan Akademik Kak Marsya
Sejak kecil, Marsya memiliki ketertarikan yang kuat terhadap pelajaran agama Islam. Ketertarikan tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan rumah tempat ia tinggal dan latar pendidikan yang ia dapatkan.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan Marsya untuk mendalami bidang pendidikan Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada awal perkuliahan, ketertarikan Marsya semakin bertambah ketika ia mendapatkan informasi bahwa mahasiswi yang masih aktif bisa menjadi asisten dosen PAI.
Rasa penasaran itu membawa Marsya untuk mencari tahu lebih lanjut terkait bagaimana cara menjadi asisten dosen PAI. Hingga akhirnya ia mendaftarkan diri sebagai asdos PAI dan berhasil lolos seleksi dan diterima menjadi asdos PAI.
Selama 4 semester, Marsya menjalani tugasnya sebagai asisten dosen PAI di Sekolah Vokasi IPB University Kampus Sukabumi. Dalam menjalankan tugasnya sebagai asisten dosen PAI, ia membantu menguji hafalan surah Al-Qur’an serta mengarahkan kegiatan praktikum, seperti menjadi salah satu penilai untuk kegiatan presentasi mahasiswa.
Pengalaman nya sebagai asdos PAI tentu tidak mudah. Pada awalnya ia menjalani peran nya sebagai asisten dosen banyak sekali tantangan yang harus ia lewati, salah satunya canggung pada saat mengajar karena harus berhadapan dengan mahasiswa seangkatannya.
Baca Juga:
Peduli Terhadap Petani Disabilitas, Mahasiswa UHS Gelar Suara untuk Kesetaraan
Pemandian Air Panas Cikundul, Destinasi Wisata Akhir Pekan Terbaik Untuk Keluarga
Namun seiring berjalan nya waktu, Marsya mulai terbiasa dan semakin percaya diri dalam membimbing dan juga mengajar mahasiswa, baik itu angkatan bawah ataupun teman-teman seangkatannya. Tantangan lain yang dihadapi Marsya adalah menjawab pertanyaan mahasiswa terkait hukum Islam.
Marsya tahu bahwa memberikan jawaban yang salah dapat berdampak besar bagi Marsya. Oleh karena itu, ia selalu berusaha memberikan jawaban terbaik yang ia tahu, mencari informasi yang valid, dan berkonsultasi dengan orang yang lebih paham agar bisa memberikan jawaban yang sempurna.
Prinsip, Motivasi dan Harapan Kak Marsya
Ia sangat mengagumi bagaimana cara dosen tersebut mengajar dengan lembut, sabar, dan tidak menghakimi perbedaan pendapat. Hal ini yang menjadi prinsip Kak Marsya dalam membimbing sekaligus mengajar mahasiswa, yaitu dengan cara mengedepankan etika dan selalu berfikir jernih dalam mengambil keputusan.
Selama Kak Marsya menjadi asisten dosen PAI, ia selalu memotivasi dirinya sendiri untuk terus maju dan bisa menjadi yang terbaik dari hari sebelumnya. Baginya, ini adalah perjalanan awalnya untuk mencapai impian yang selama ia inginkan.
Kak Marsya berharap bisa terus berkontribusi di dunia akademik, baik itu menjadi asisten dosen ataupun dalam bentuk lain. Ia juga memiliki impian untuk membangun panti asuhan, dimana ia bisa membimbing anak-anak tidak hanya dalam hal materi, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan.
Dengan begitu, ia berharap ia berharap ilmu yang ia bagikan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
Penulis:
(Muhammad Fathin Imaddudin/Komunikasi Digital dan Media angkatan 60 Sekolah Vokasi IPB University)