BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kue bagea merupakan salah satu kuliner tradisional khas Maluku yang sering hadir dalam perayaan Natal.
Dengan cita rasa manis dan tekstur renyah, kue ini hadir untuk menambah kehangatan suasana. Bentuknya yang bulat dan warna cokelat pucat, bagea menjadi camilan sempurna sebagai teman secangkir teh hangat.
Kelezatan dan keunikan kue bagea tidak hanya memikat lidah, tetapi juga menyimpan cerita budaya dan sejarah panjang dari tanah Maluku.
Bagi Anda yang ingin merasakan nikmatnya bagea, berikut resep mudah yang bisa dicoba di rumah serta sekilas cerita tentang asal-usulnya.
Resep Kue Bagea Sagu
Bahan-bahan:
- 250 gram sagu tani (17,5 sdm)
- 150 gram gula kelapa (12 sdm)
- 100 gram kelapa parut, sangrai (10 sdm)
- 2 butir telur
- 2 sdm margarin, lelehkan
- 1 sdt pala bubuk
- ½ sdt kayu manis bubuk
- ¼ sdt cengkeh bubuk
- ¼ sdt jahe bubuk
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Campurkan sagu tani, gula kelapa, kelapa parut, dan rempah-rempah (pala, kayu manis, cengkeh, jahe, serta garam).
- Masukkan telur dan margarin leleh, lalu aduk hingga adonan menyatu.
- Uleni adonan hingga kalis dan elastis, kemudian istirahatkan selama 15–30 menit.
- Bentuk adonan menjadi bulatan pipih dan lubangi tengahnya.
- Panggang dalam oven dengan suhu 160°C selama 20–25 menit.
- Dinginkan sebelum disajikan.
Sejarah dan Makna Kue Bagea
Kue bagea bukan sekadar camilan biasa; ia merupakan bagian dari kekayaan budaya Maluku yang diwariskan turun-temurun. Keberadaan kue ini erat kaitannya dengan sejarah perdagangan rempah-rempah yang menjadikan Maluku pusat perhatian dunia.
Asal Usul Kue Bagea
Kue bagea lahir dari tradisi masyarakat Maluku yang memanfaatkan hasil bumi lokal seperti kelapa, gula kelapa, dan pala. Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan jahe turut memberikan rasa khas yang membedakan bagea dari kue tradisional lainnya.
Letak strategis Maluku sebagai jalur perdagangan internasional turut memengaruhi perkembangan bagea. Pengaruh budaya Arab, Tionghoa, dan Eropa tercermin dalam bahan serta teknik pembuatannya. Bahkan, bagea pernah menjadi bekal favorit para pedagang dan pelaut karena daya tahannya yang lama.
Makna dan Tradisi
Kue bagea memiliki makna simbolis dalam berbagai acara adat dan keagamaan di Maluku. Kehadirannya melambangkan kelimpahan, keberuntungan, serta keharmonisan. Tidak heran jika bagea sering dihidangkan dalam pernikahan, kelahiran, atau perayaan hari besar.
Eksistensi Kue Bagea di Masa Kini
Seiring berjalannya waktu, kue bagea tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Maluku tetapi juga digemari di berbagai daerah di Indonesia. Variasi rasa dan bentuknya terus berkembang, mengikuti selera masyarakat modern.
Bagi Anda yang mencintai kuliner tradisional, mencicipi atau membuat kue bagea sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Selain memanjakan lidah, bagea menghubungkan kita dengan akar budaya yang kaya.
BACA JUGA: Inilah 5 Makanan Khas Saat Perayaan Natal
Menghadirkan kue bagea untuk perayaan natal, akan memberikan suasana kehangatan dan kebahagiaan. Selamat mencoba resep di atas!
(Virdiya/Aak)