Bikin Suasana Perayaan Natal! Cek, Ini Resep Kue Bagea Sagu

Penulis: Vini

Kue Bagea Natal
Kue Bagea Sagu. (Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kue bagea merupakan salah satu kuliner tradisional khas Maluku yang sering hadir dalam perayaan Natal.

Dengan cita rasa manis dan tekstur renyah, kue ini hadir untuk menambah kehangatan suasana. Bentuknya yang bulat dan warna cokelat pucat, bagea menjadi camilan sempurna sebagai teman secangkir teh hangat.

Kelezatan dan keunikan kue bagea tidak hanya memikat lidah, tetapi juga menyimpan cerita budaya dan sejarah panjang dari tanah Maluku.

Bagi Anda yang ingin merasakan nikmatnya bagea, berikut resep mudah yang bisa dicoba di rumah serta sekilas cerita tentang asal-usulnya.

Resep Kue Bagea Sagu

Bahan-bahan:

  • 250 gram sagu tani (17,5 sdm)
  • 150 gram gula kelapa (12 sdm)
  • 100 gram kelapa parut, sangrai (10 sdm)
  • 2 butir telur
  • 2 sdm margarin, lelehkan
  • 1 sdt pala bubuk
  • ½ sdt kayu manis bubuk
  • ¼ sdt cengkeh bubuk
  • ¼ sdt jahe bubuk
  • Garam secukupnya

Cara membuat:

  • Campurkan sagu tani, gula kelapa, kelapa parut, dan rempah-rempah (pala, kayu manis, cengkeh, jahe, serta garam).
  • Masukkan telur dan margarin leleh, lalu aduk hingga adonan menyatu.
  • Uleni adonan hingga kalis dan elastis, kemudian istirahatkan selama 15–30 menit.
  • Bentuk adonan menjadi bulatan pipih dan lubangi tengahnya.
  • Panggang dalam oven dengan suhu 160°C selama 20–25 menit.
  • Dinginkan sebelum disajikan.

Sejarah dan Makna Kue Bagea

Kue bagea bukan sekadar camilan biasa; ia merupakan bagian dari kekayaan budaya Maluku yang diwariskan turun-temurun. Keberadaan kue ini erat kaitannya dengan sejarah perdagangan rempah-rempah yang menjadikan Maluku pusat perhatian dunia.

Asal Usul Kue Bagea

Kue bagea lahir dari tradisi masyarakat Maluku yang memanfaatkan hasil bumi lokal seperti kelapa, gula kelapa, dan pala. Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan jahe turut memberikan rasa khas yang membedakan bagea dari kue tradisional lainnya.

Letak strategis Maluku sebagai jalur perdagangan internasional turut memengaruhi perkembangan bagea. Pengaruh budaya Arab, Tionghoa, dan Eropa tercermin dalam bahan serta teknik pembuatannya. Bahkan, bagea pernah menjadi bekal favorit para pedagang dan pelaut karena daya tahannya yang lama.

Makna dan Tradisi

Kue bagea memiliki makna simbolis dalam berbagai acara adat dan keagamaan di Maluku. Kehadirannya melambangkan kelimpahan, keberuntungan, serta keharmonisan. Tidak heran jika bagea sering dihidangkan dalam pernikahan, kelahiran, atau perayaan hari besar.

Eksistensi Kue Bagea di Masa Kini

Seiring berjalannya waktu, kue bagea tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Maluku tetapi juga digemari di berbagai daerah di Indonesia. Variasi rasa dan bentuknya terus berkembang, mengikuti selera masyarakat modern.

Bagi Anda yang mencintai kuliner tradisional, mencicipi atau membuat kue bagea sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Selain memanjakan lidah, bagea menghubungkan kita dengan akar budaya yang kaya.

BACA JUGA: Inilah 5 Makanan Khas Saat Perayaan Natal

Menghadirkan kue bagea untuk perayaan natal, akan memberikan suasana kehangatan dan kebahagiaan. Selamat mencoba resep di atas!

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.