Berpotensi Tuai Insentif Mobil Hybrid, Jadi Segini Harga Suzuki XL7 Hybrid!

Penulis: Saepul

insentif mobil hybrid (2)
(Suzuki)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Suzuki XL7 Hybrid menjadi salah satu mobil elektrifikasi yang diproduksi secara lokal di Indonesia, berpotensi mendapatkan insentif pemerintah. Artinya, Mobil berteknologi hibrida ini berpeluang mendapatkan insentif mobil hybrid berupa pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), lantaran hasil rakital lokal (CKD).

XL7 Hybrid masuk dalam kategori mild hybrid, yang artinya mobil ini menggunakan teknologi penggerak kombinasi mesin bensin dengan motor listrik.

Merujuk aturan Permenperin Nomor 36 Tahun 2021 mengenai kendaraan bermotor roda empat dengan emisi rendah, kapasitas baterai untuk kategori mild hybrid tidak boleh melebihi 60 volt.

Soal tarif PPnBM, saat ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 141/PMK.010/2021, yang mengatur mengenai jenis kendaraan bermotor yang terkena pajak penjualan atas barang mewah serta tata cara pengenaan, pemberian, dan penatausahaan pembebasan dan pengembalian pajak penjualan atas barang mewah.

Tarif Insentif Mobil Hybrid

Mobil mild hybrid dengan kapasitas mesin tidak lebih dari 3.000 cc terkena tarif PPnBM sebesar 15 persen, dengan dasar pengenaan pajak (DPP) yang berbeda-beda tergantung pada konsumsi bahan bakar dan tingkat emisi kendaraan tersebut. Berikut adalah tarif PPnBM untuk mobil mild hybrid:

  1. Konsumsi BBM antara 15,5 km/liter sampai dengan 18,4 km/liter atau emisi CO2 antara 125 gram/km sampai dengan 150 gram/km, maka tarif PPnBM yang dikenakan adalah 12 persen.Perhitungan:
    • PPnBM 15% x 80% = 12%
  2. Konsumsi BBM lebih dari 23 km/liter atau emisi CO2 kurang dari 100 gram/km sampai dengan 150 gram/km, maka tarif PPnBM yang dikenakan adalah 8 persen.Perhitungan:
    • PPnBM 15% x 53 1/3% = 8%

BACA JUGA: Insentif dari Pemerintah, Ini Daftar Mobil Hybrid Berpotensi Kecipratan!

Mobil mild hybrid yang mendapatkan insentif PPnBM 3 persen dan akan terkena pajak sekitar 9 persen. Insentif ini akan mempengaruhi harga mobil, meskipun sejumlah pabrikan masih melakukan perhitungan harga dengan memperhitungkan adanya diskon PPnBM.

Namun, harga jual mobil tidak sepenuhnya merujuk tarif PPnBM, melainkan juga atas komponen pajak lainnya seperti PPN, PKB, BBNKB, dan biaya administrasi kendaraan. Mulai tahun depan, mobil yang sekarang tergolong barang mewah ini berpotensi dikenakan PPN 12 persen.

Simulasi Harga Suzuki XL7 Hybrid dengan insentif Mobil Hybrid 3 Persen

Berikut ini adalah simulasi perhitungan harga Suzuki XL7 Hybrid yang mendapat insentif PPnBM 3 persen.

  1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB): Rp 216 juta
  2. Dasar Pengenaan Pajak (DPP):
    • DPP = NJKB x Koefisien Bobot = Rp 216.000.000 x 1,050 = Rp 226.800.000
  3. Insentif PPnBM 3%:
    • (12% – 3%) x DPP = 9% x Rp 226.800.000 = Rp 20.412.000
  4. PPN:
    • 12% x DPP = 12% x Rp 226.800.000 = Rp 27.216.000
  5. BBNKB:
    • Tarif BBNKB = 12,5% x NJKB = 12,5% x Rp 216.000.000 = Rp 27.000.000
  6. PKB:
    • Tarif PKB = 2% x DPP = 2% x Rp 226.800.000 = Rp 4.536.000
  7. Biaya Administrasi:
    • Penerbitan STNK = Rp 200.000
    • Penerbitan TNKB = Rp 100.000
    • Penerbitan BPKB = Rp 375.000
    • Total Biaya Administrasi = Rp 675.000
    • SWDKLLJ = Rp 143.000

Akumulasi

  • Harga Mobil = DPP + PPnBM + PPN + BBNKB + PKB + Biaya Administrasi + SWDKLLJ
  • Harga Mobil = Rp 226.800.000 + Rp 20.412.000 + Rp 27.216.000 + Rp 27.000.000 + Rp 4.536.000 + Rp 675.000 + Rp 143.000 = Rp 306.782.000

Tanpa Insentif

Jika kondisi dibalik mobil tidak mendapatkan insentif PPnBM, maka tarif PPnBM menjadi12 persen. Berikut perhitungannya:

  1. PPnBM:
    • 12% x DPP = 12% x Rp 226.800.000 = Rp 27.216.000
  2. Harga Mobil:
    • Harga Mobil = DPP + PPnBM + PPN + BBNKB + PKB + Biaya Administrasi + SWDKLLJ
    • Harga Mobil = Rp 226.800.000 + Rp 27.216.000 + Rp 27.216.000 + Rp 27.000.000 + Rp 4.536.000 + Rp 675.000 + Rp 143.000 = Rp 313.586.000

Dari simulasi perhitungan di atas, terlihat bahwa harga Suzuki XL7 Hybrid bisa lebih terjangkau jika mendapatkan insentif PPnBM, meskipun masih ada pengaruh komponen pajak lainnya.

Meskipun insentif PPnBM mempengaruhi harga, faktor lain seperti PPN dan biaya administrasi tetap menjadi bagian dari harga akhir yang harus dibayar konsumen. Harga pasti akan diumumkan oleh produsen setelah aturan terbaru diumumkan oleh pemerintah.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pengemis di Sunan Gunung Jati
Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Marak, DPRD Cirebon Minta Penanganan Lintas Sektor
Giveaway
Nurmad Kena Report Gegara Giveaway Rp 800 Juta, Natizen: 'Crab Mentality'
Polres Garut
Polres Garut Cek Langsung Lumbung Pangan Demi Menjaga Ketahanan Pangan Rakyat
Pemkot Cimahi Gelar Acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Pemkot Cimahi Gelar Acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Suara SBY
CEK FAKTA: Geger Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri!
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot

3

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

4

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

5

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU
Headline
Indonesia vs China
Timnas Indonesia Gilas China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Spanyol
Link Live Streaming Spanyol vs Prancis Semifinal UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot
Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Kualifikasi Piala Dunia 2026 Selain Yalla Shoot
pencarian korban longsor cirebon dihnetikan sementara
Bahaya Mengintai, Evakuasi Korban Longsor Tambang Cirebon Dihentikan Sementara

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.