BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan urgensi pengaktifan kembali Bandara Husein Sastranegara sebagai simpul penting konektivitas udara di Bandung Raya dan Jawa Barat bagian tengah.
Farhan menyatakan, pengoperasian kembali Bandara Husein bukan soal gengsi daerah, melainkan soal kebutuhan nyata masyarakat Bandung.
“Kalau untuk pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330, Boeing 777, apalagi 380, itu lupakan saja. Memang tidak mungkin secara teknis. Tapi untuk pesawat kelas menengah seperti Boeing 737, Airbus A320, ATR, itu sangat memungkinkan. Bandung sangat terbuka untuk itu. Bahkan harusnya sudah aktif lagi,” kata Farhan, Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, sebelum pandemi COVID-19, Bandara Husein mencatatkan angka pergerakan penumpang mencapai 4 juta orang per tahun.
Sayangnya, kini semua penerbangan dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bandung pun praktis kehilangan konektivitas udara yang sebelumnya menjadi salah satu penggerak ekonomi.
“Semua penerbangan diarahkan ke Halim. Siapa yang diuntungkan? Ya Jakarta. Sementara Bandung dan Jawa Barat enggak dapat apa-apa. Kita kehilangan potensi ekonomi, pariwisata, dan konektivitas. Dulu bisa, kenapa sekarang tidak?” ucapnya.
Farhan juga menegaskan, reaktivasi Bandara Husein bukan hanya soal kenyamanan masyarakat Bandung, tapi soal keadilan distribusi moda transportasi udara. Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi, pusat pendidikan, bisnis, dan wisata, pantas memiliki akses penerbangan langsung ke kota-kota besar di Indonesia.
Farhan juga membeberkan data terkini soal tren penerbangan dari dan ke Bandung. Menurutnya, rute-rute seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Solo memang sudah turun drastis karena masyarakat lebih memilih jalur darat melalui jalan tol.
Tapi rute-rute seperti Bali, Medan, Makassar, Balikpapan, dan Palembang justru memiliki pasar yang sangat besar.
“Surabaya cuma 1%, Jogja nol, Semarang nol. Tapi lihat Bali, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang. Itu semua masih pasar kuat ke Bandung. Dan jangan lupa, sebelum pandemi, penumpang dari Johor, Malaysia ke Bandung sempat mencapai 4 juta per tahun. Masa enggak mau dihidupkan lagi?” ujarnya.
Baca Juga:
Nasib Flyover Nurtanio Menggantung, Farhan: Tunggu Reses DPR Selesai
Nasib Flyover Nurtanio Menggantung, Farhan: Tunggu Reses DPR Selesai
Farhan pun memastikan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah berjalan. Pemprov Jabar, kata dia, telah menyatakan dukungan penuh untuk pengaktifan kembali Bandara Husein.
“Pemprov sudah siap. Tinggal menunggu keputusan dari pusat. Kami tidak minta muluk-muluk. Enggak harus langsung besar-besaran. Mulai saja dulu, bertahap. Yang penting ada langkah konkret,” katanya.
Selain itu, Farhan juga menilai pengaktifan Bandara Husein bukan hanya soal Bandung, tapi strategi nasional untuk pemerataan pembangunan dan aksesibilitas transportasi di wilayah Jawa Barat.
“Kalau kita terus menunggu Kertajati siap sepenuhnya, momentum akan lewat. Bandara Husein harus kembali aktif, sebagai solusi transisi. Ini bukan soal ego Bandung, ini soal hak kita mendapatkan akses yang adil,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)