BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Industri musik Indonesia kembali diguncang oleh pernyataan mengejutkan dari musisi senior Armand Maulana. Dalam sebuah acara bertajuk Meet Nite Live, vokalis band legendaris GIGI ini membongkar pengalaman pribadinya soal royalti yang ia terima dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Tak tanggung-tanggung, Armand mengaku hanya menerima Rp160 ribu dalam setahun, meskipun GIGI tampil lebih dari 100 kali di berbagai panggung.
Rp160 Ribu untuk 100 Kali Manggung
“Transparansi (soal royalti) ya bingung gitu. Saya pernah dapat Rp160 ribu setahun dari performing rights. Sedangkan GIGI main ada 100 (kali) lebih,” kata Armand, dikutip Jumat (30/5/2025).
Pernyataan ini sontak mengundang reaksi publik, terutama para pegiat industri musik yang selama ini juga mengeluhkan hal serupa. Armand, yang telah lebih dari dua dekade berkarya, secara terbuka menyatakan dirinya sampai saat ini masih belum paham bagaimana cara LMK menghitung royalti.
“Jadi, kalau dihitung tuh ini hitungannya gimana. Saya sendiri yang main kan, ya saya tahu lah tapi dapat segitu. Ya memang begitu,” ucap Armand Maulana.
Masalah Lama yang Tak Kunjung Selesai
Isu royalti musisi memang bukan hal baru di Tanah Air. Berbagai kalangan sudah lama mempertanyakan transparansi dan kejelasan pendistribusian royalti, baik dari segi performing rights, digital rights, hingga penggunaan karya di tempat umum. Pernyataan Armand seolah menggarisbawahi bahwa hingga hari ini, sistem tersebut belum menunjukkan perbaikan berarti.
Selama ini, banyak musisi mengaku kecewa dengan sistem royalti yang dinilai tidak adil dan tidak sebanding dengan jumlah penampilan maupun popularitas lagu yang dibawakan.
LMK sebagai lembaga yang bertugas mengumpulkan dan menyalurkan royalti dinilai belum maksimal, baik dalam pelaporan, sistem pelacakan penggunaan lagu, hingga edukasi kepada para musisi.
Baca Juga:
Armand Maulana Rilis EP “Sarwa Renjana”, Nuansa Retro Era 80-an
Armand Maulana Jadi Saksi Pernikahan Nino RAN, Turuti Amanah Almarhum Ayah
Tak Sendiri, Banyak Musisi Lain Mengeluh
Armand Maulana bukan satu-satunya musisi yang angkat suara soal isu ini. Sebelumnya, nama-nama besar seperti Ahmad Dhani, Once Mekel, hingga Ariel NOAH juga pernah menyampaikan keresahan yang sama.
Mereka menyuarakan pentingnya pembenahan mendasar terhadap sistem pengelolaan royalti, agar lebih berpihak pada pelaku industri musik.
Menurut Armand, persoalan royalti bukan cuma tanggung jawab musisi, tapi juga promotor dan pemerintah. Tanpa keterlibatan semua pihak, upaya menciptakan ekosistem musik yang sehat akan sulit terwujud.
(Hafidah Rismayanti/Budis)