BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan sikap pemerintah saat menanggapi teror kepala babi yang dikirimkan kepada salah satu jurnalis Tempo.
Hal tersebut diungkapkan dalam podcast yang berjudul ” Anies Baswedan: Bongkar Dosa Politik Indonesia?” di akun YouTube Raymond Chin yang menghadirkan Felix Siauw sebagai co-host dan Anies Baswedan sebagai narasumber.
Anies mengungkap, teror ini merupakan sikap yang dapat mengancam praktik demokrasi sehingga negara harus serius dalam merespons hal ini.
“Orang yang sudah berada pada penyelenggara negara dia harus tahu bahwa kata-katanya, tindakannya, adalah kata-kata negara bukan pribadinya, karena itu ungkapkan dengan adab,ilmu, dan nilai-nilai,” kata Anies Baswedan dalam akun YouTube Raymond Chin yang dikutip Sabtu, (29/3/2025).
Diketahui, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi sempat mengungkapkan pendapat saat menanggapi aksi teror tersebut. Hasan kala itu bereaksi agar kepala babi yang dikirimkan tersebut dimasak saja.
“Bertindaklah sebagai negara jangan bertindak sebagai orang perorangan, ungkapkan hal yang bisa dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.
Anies menilai, teror kepala babi pada Tempo merupakan hal yang biasa, kita sebagai masyarakat harus lebih kuat lagi berjuang.
“Ini merupakan hal yang normal, kita enggak boleh cengeng dalam berjuang, ini contoh tindakan biadab, primitif, yang harus dihapus dari republik ini gunakan ini sebagai pesan,” kata Anies.
BACA JUGA:
Media Asing Soroti Kiriman Kepala Babi di Kantor Tempo
Istana Soal Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo: Dimasak Aja
Terakhir, dia juga menyelipkan pesan untuk si pengirim teror kepala babi tersebut.
“Saudara yang mengirim ini, malu, beranikah yang mengirim kepala babi bercerita pada suaminya, istrinya, dan anaknya, kalau tidak berani berarti anda sedang melakukan hal yang biadab,” tegasnya.
(Kaje)