BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Jabar Fraksi Partai Golkar, Agung Yansusan mengimbau masyarakat sadar akan risiko mengonsumsi makanan beradar gula tinggi.
Agung Yansusan juga meminta masyarakat aware terhadap obat kecantikan skincare yang kerap menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu melakukan riset terhadap jenis produk meskipun telah berbadan POM (BPOM).
Ia mengimbau ke masyarakat dalam menggunakan setiap jenis produk sekalipun itu sudah berbadan POM agar tetap waspada dan melakukan riset.
“Riset itu bisa di cari melalui informasi di internet terkait keamanan sebuah produk,” tegas Agung Yansusan kepada Teropongmedia, di Bandung, Rabu (25/12/2024).
Tak hanya skincare, Agung juga mengimbau masyarakat untuk aware terhadap makanan dan memperhatikan dari segi keamanan makanan tersebut.
Sebab, banyak makanan yang telah Bpom. Namun banyak mengandung kandungan gula tinggi yang bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes, gagal ginjal dan lainnya.
“Saya berharap masyarakat untuk tetap hati-hati ketika menggunakan berbagai produk, selain itu juga ketika menggunakan berbagai jenis makanan, termasuk yang berbentuk maupun tidak hati-hati dengan makanan yang mengandung kadar gula tinggi, khususnya untuk anak-anak yang masih sekolah,” ucapnya.
Agung juga meminta agar setiap sekolah serta orang tua siswa untuk bisa mengedukasi siswa maupun siswi terkait bahaya makanan dan minuman yang mengandung kandungan gula tinggi.
“Edukasi itu harus diberikan juga kepada orang tua dan guru khususnya yang mengedukasinya bisa dari pihak dinas kesehatan maupun guru yang mengerti akan hal tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: 5 Buah Tinggi Gula dan Kalori yang Perlu Dibatasi untuk Menjaga Kesehatan
Menurutnya, ada beberapa kasus yang memang anak usia sekolah menderita penyakit diabetes, Agung pun menyarankan untuk tetap menjaga kesehatan dan memperhatikan keamanan dari kandungan makanan dan minuman tersebut.
“Banyak anak-anak kecil yang sudah mulai menderita diabetes, dulu diabetes menimpa orang yang sudah dewasa tapi sekarang tersebar ke usia muda, jadi saya sarankan untuk menjaga kesehatan melalui makanan,” katanya.
“Saya lihat kebanyakan orang belum aware dan hati-hati terhadap kasus diabetes dari makanan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, Agung juga berharap kepada pemerintah terkait untuk bisa memasukan hal tersebut ke kurikulum sekolah, agar para siswa dapat teredukasi.
“Kalau bisa dimasukkan ke dalam kurikulum, kalau tidak ada jenis yang masuk ke kurikulum atau diperlukan peraturan Gubernur arahan untuk kepala sekolah agar mengedukasi masalah konsumsi makanan,” harapnya.
Agung pun menambahkan, Dinas Kesehatan pun bisa melakukan tindakan preventif seperti mengedukasi masyarakat agar aware terhadap masalah makanan yang mengandung kadar gula tinggi.
“Jadi kalau bisa Dinas terkait juga bisa membuat sejenis edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya mengontrol konsumsi makanan dan berhati-hati terhadap konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Aak)