BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nissan telah menyatakan, bahwa mobil sport ikonik GT-R R35 akan berakhir produksinya pada tahun 2025 di Jepang.
Keputusan ini berdasarkan regulasi emisi yang semakin ketat di berbagai pasar, seperti yang diungkapkan oleh Global Vice President Product & Service Planning Nissan Motor, Pierre Loing.
“GT-R sudah dijual selama 17 tahun, dan kami ingin mempertahankannya lebih lama. Namun, regulasi menjadi penghalang,” melansir Top Gear, Sabtu (21/09/2024).
Meskipun produksi GT-R akan berhenti, Loing menegaskan, mobil berperforma tersebut bakal terus beredar hingga stok dari Nissan benar-benar habis.
Pengganti Nissan GT-R R35
Nissan tidak berencana meninggalkan kekosongan selepas mobil ini suntik mati. Loing mengindikasikan bahwa akan ada model baru pada masa mendatang
“Saya ingin ada sesuatu untuk mengisi kekosongan tersebut. Namun, sejarah GT-R menunjukkan bahwa model-model sebelumnya juga memiliki jeda waktu yang cukup besar,” jelasnya.
BACA JUGA: Suzuki Mulai Melek ke Mesin Listrik, 4 Mobil Ini Disuntik Mati
Sebagai contoh, kata Loing, R34 Skyline GT-R, yang produksinya berakhir pada 2002, kemudian R35 meluncur pada 2007.
Soal generasi GT-R selanjutnya, Loing menyebutkan bahwa model tersebut mungkin akan lahir lebih revolusioner lagi dan lebih canggih.
“Kami sedang dalam proses mengembangkan prototipe baterai solid-state pertama kami untuk musim semi tahun 2025,” ucapnya.
Jenamaan asal Jepang ini berharap bisa meluncurkan kendaraan dengan teknologi ini pada tahun 2028, meskipun dalam jumlah terbatas.
Diperkirakan, generasi terbaru GT-R akan mengambil basis dari mobil konsep Hyper Force yang telah terungkap di Japan Mobility Show tahun lalu, dengan desain yang agresif dan performa mengesankan.
Hyper Force memiliki penggerak empat roda dan output mencapai 1.341 dk, dua kali lipat dari GT-R R35 Nismo.
Dengan penghentian GT-R R35, Nissan menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan di industri otomotif, menanti hadirnya era baru dalam segmen mobil sport.
(Saepul/Budis)