BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Petarung kelas bulu Mix Martials Art (MMA) Aaron Pico menyatakan tidak akan kembali bertarung untuk Professional Fighters League (PFL), bahkan jika itu berarti harus absen dari kompetisi selama satu tahun penuh.
Pico, yang memiliki rekor 13 kemenangan dan 4 kekalahan, saat ini berstatus agen bebas dan secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Ultimate Fighting Championship (UFC).
Meski demikian, keinginannya itu bisa terhambat oleh klausul dalam kontraknya yang memungkinkan PFL untuk menyamai tawaran yang diajukan oleh promotor lain.
“Jika mereka mencocokkannya, maka saya bersama PFL dan saya akan absen selama satu tahun,” kata Pico kepada ESPN, dikutip Jumat (21/2/2025).
“Saya tidak ingin bertarung untuk PFL. Jika itu berarti saya harus absen, maka saya akan melakukannya. Ya, saya tidak akan pernah tampil di bawah bendera mereka lagi,” ucapnya.
Keputusan ini muncul setelah Pico mengalami berbagai kendala sejak PFL mengakuisisi Bellator MMA pada akhir 2023.
Selama masa transisi tersebut, ia hanya bertarung satu kali dan mengalami tiga kali pembatalan pertarungan. Situasi ini membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap promotor tersebut dan enggan melanjutkan kariernya di sana.
BACA JUGA:
Bilal Alakai Pertahankan Gelar Juara CFFC dan Incar UFC Seattle: “Aing Still Kasep!”
Profil Muhammad Farhan, Pemimpin Kota Bandung yang Dilantik Hari ini
Mantan petarung Bellator ini memiliki perjalanan unik dalam dunia MMA. Ia menandatangani kontrak pengembangan dengan Bellator MMA pada 2014, tiga tahun sebelum debutnya di ajang profesional.
Dengan latar belakang sebagai pegulat dan petinju amatir, seluruh karier MMA-nya hingga saat ini berada di bawah naungan Bellator sebelum akhirnya berada di bawah kepemilikan PFL.
Meskipun salah satu pendiri PFL, Donn Davis, menegaskan bahwa organisasi tersebut hanya menjalankan hak bisnis standar dengan mempertahankan hak tanding Pico, sang petarung menilai bahwa seharusnya PFL lebih fokus memberikan pertarungan secara konsisten kepada atletnya.
“Saya mengerti itu, namun sudah menjadi standar untuk memastikan bahwa petarung Anda bertanding tiga kali per tahun,” tegas Pico.
“Saya belum bisa bekerja,” sambungnya.
Pico bukan satu-satunya petarung yang mengeluhkan situasi ini. Beberapa mantan petarung Bellator, seperti Gegard Mousasi dan Patricio Pitbull Freire, telah mendapatkan pembebasan dari kontrak mereka, sementara juara kelas bantam Patchy Mix juga secara terbuka meminta pembebasannya.
Di tengah perubahan besar dalam format PFL untuk 2025, yang beralih dari sistem poin musim reguler ke turnamen eliminasi tunggal, keputusan Pico untuk menunggu UFC bisa menjadi langkah yang berisiko, tetapi juga bisa membuka peluang lebih besar bagi kariernya di masa depan.
(Budis)