BANDUNG,TM.ID: Kesejahteraan guru yang belum terjamin, dan upah guru honorer yang selama ini diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), merupakan alasan P2G (Perhimpunan Pendidikan dan Guru) menolak adanya program makan siang gratis.
Sebab program tersebut drencanakan menggunakan dana Bos yang sumbernya dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Meskipun program makan siang gratis telah didanai dari APBN , Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zaenatul Haeri mengingatkan, bahwa anggaran dana BOS berdasarkan data setiap tahunnya selalu menurun.
BACA JUGA: Airlangga Jajal ‘Makan Siang Gratis’, Simulasi Program Prabowo Gibran?
“Misal, dari 2022 ke 2023, dana BOS berkurang hingga Rp539 Miliar. Jadi kalau menggunakan dana BOS, dikhawatirkan akan mengorbankan pembiayaan sektor lain yang lebih esensial dalam belanja sekolah, seperti upah guru honorer,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/3/2024).
Ia juga mengatakan bahwa, jika masalah dana Bos masih selalu turun, alih-alih makan siang gratis, justru akan membuat sekolah tidak dapat membiayai apa pun.
Dalam hal ini Kepala Bidang dan Pengembangan (litbang) P2G Feriyansyah, menyampaikan program makan siang gratis tersebut juga terdapat peluang kegagalan.
Sebab, Feri menjelaskan perihal Amerika Serikat yang pada awal tahun 2020 juga mengadakan program makan siang gratis di sekolah, yang kemudian gagal. Ia mengutip pernyataan tersebut dari Vox Media, yang mana gagalnya program tersebut bukan disebabkan oleh pandemik, melainkan siswa-siswa di sana tidak mengambil jatah tersebut.
“Ternyata label makan siang gratis hanya untuk orang miskin, membuat anak-anak memilih tidak makan dan program ini ditutup di beberapa sekolah. Tentunya ini harus bisa kita hindari jika program ini dijalankan nanti,” pesan Feri, mengutip sindonews.
Melihat beberapa negara seperti Lithuania, Latvia, Swedia, Estonia, dan Finlandia yang juga menerapkan program makan siang gratis, pemerintah Indonesia harus bisa lebih hati-hati dan mempertimbangkan kondisi lapangan, karena setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda.
BACA JUGA: DPR Ogah Kompromi, Tolak Dana BOS Buat Makan Siang Gratis!
“Jadi rencana program ini tidak bisa didiskusikan serampangan, tanpa mengkalkulasikan mulai dari sumber anggaran, teknis, produksi, skema distribusi, partisipasi publik dan sebagainya,” pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebelumnya saat simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tanggerang, pada Kamis (29/2/2024) menyampaikan bahwa program makan siang gratis tersebut akan dikelola oleh Kemendikbudristek dengan sumber biaya dari dana BOS.
(Vini/Masnur)