BANDUNG,TM.ID: Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengungkapkan, sebagai penunjang untuk mewujudkan Bandung smart city di bidang kesehatan, pihaknya telah membuat aplikasi sistem informasi kesehatan daerah (Sikda).
Dalam aplikasi Sikda, terdapat rekam medis para pasien di Kota Bandung. Anhar mengatakan, hal ini akan diintegrasikan dengan aplikasi Satu Sehat milik pemerintah pusat.
“Bandung belum menjadi pilot Project untuk kegiatan e-rekamedik. Tapi kami sudah minta kepastian untuk bisa jadi next pilot project karena kegiatan ini sangat penting. Tim kami sudah mulai menjajaki kemungkinan bridging dengan aplikasi Satu Sehat. Semoga kita bisa mendapat sambutan baik dari Kemenkes agar bisa diintegrasikan,” ungkap Anhar di Bandung, Senin (13/11/2023).
BACA JUGA: Pj Wali Kota: Strategi Pemkot Bandung Tingkatkan Indeks Kesehatan Sejalan dengan Isu Nasional
Sementara itu, salah satu anggota Tim Asesor Kelas A Program Smart City, Surahyo Sumarsono menuturkan, aplikasi Sikda menjadi terobosan sistem kesehatan terintegrasi dari ujung ke ujung.
Ia menyarankan agar aplikasi tersebut bisa terintegrasi dengan aplikasi yang lebih umum digunakan masyarakat seperti mobile JKN.
“Kami berharap aplikasi yang dimiliki Kota Bandung juga bisa terintegrasi dengan mobile JKN karena itu aplikasi yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat,” tutur Surahyo.***