PURWAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Geologi Kementerian ESDM memprediksi risiko longsor susulan masih mengancam Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, setelah tiga kali pergerakan tanah terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Kejadian terbaru pada 19 Mei 2025 berupa rayapan tanah yang meninggalkan retakan di permukaan dan merusak sejumlah bangunan.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan, analisis tim lapangan menunjukkan desa tersebut berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi.
“Dampaknya serius terhadap permukiman warga,” ujar Wafid, mengutip Antara, Senin (26/5/2025).
Data BPBD Purwakarta mencatat 41 rumah rusak ringan, lima rusak sedang, dan dua rusak berat akibat peristiwa ini.
Faktor morfologi berbukit curam dan tanah pelapukan yang mudah jenuh air disebut memperburuk kondisi.
“Pergerakan tanah lambat, tetapi daya rusaknya tinggi dan jangkauannya bisa meluas,” tegas Wafid.
Badan Geologi mendesak warga menghindari area rumah yang rusak parah dan bersiap relokasi jika retakan terus menjalar.
BACA JUGA
Seorang Warga di Cikahuripan Lembang Diduga Terseret Longsor, Masih Dalam Pencarian
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Solusi jangka panjang yang ditawarkan untuk mengantisipasi longsor di Pasirmunjul, Purwakarta ini adalah pembangunan rumah panggung berkonstruksi ringan.
Pemantauan rutin dan edukasi kebencanaan dinilai krusial untuk meminimalisir risiko di masa mendatang. “Kewaspadaan harus ditingkatkan, terutama saat hujan,” pungkas Wafid.
(Aak)