BANDUNG,TM.ID: Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk bijak menggunakan air, sebagai satu diantara upaya menghadapi musim kemarau panjang.
“Karena bagaimana pun Kota Bandung masih sangat bergantung akan ketersediaan air. Secara umum, kita hanya mengingatkan kepada masyarakat bijaklah dalam menggunakan air,” imabu Ema Sumarna, Kamis (31/8/2023).
Ema Sumarna mengatakan, menggunakan air secara hemat bisa mengantisipasi kekurangan stok air. Karena bagaimana pun, air akan menjadi persoalan bagi keberlangsungan hidup.
BACA JUGA: Awas Bandung Raya Lagi Ada Lautan Sampah, Sederet Fakta Taklukan Api di TPA Sarimukti
“Hal paling utama sumber kehidupan itu adalah air. Air sangat utama. Masyarakat jangan terlalu berlebihan lah. Karena di saat air ada persoalan, disitulah persoalan hidup kita juga. Misal tidak mencuci kendaraan terlalu sering, karena tidak ada hujan juga,” jelas Ema
Dia menambahkan, Pemkot Bandung mendorong kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung, supaya berinovasi seperti pemanfaatan air hujan ketika musim penghujan.
“Saya sering mengingatkan kepada PDAM harus ada pola pemikiran bagaimana air hujan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Sehingga saat bertemu musim seperti ini, kita tidak kelabakan kesusahan air. Itu selalu saya ingatkan,” kata dia.
Kota Bandung pun merasakan dampak dari musim kemarau panjang. Sumber air baku di kawasan Bandung Selatan, Situ Cileunca dan Cipanunjang Pangalengan pun dikabarkan terus berkurang atau mulai surut.
BACA JUGA: Langkah Perumda Air Minum Tirta Raharja saar El Nino Bikin Debit Air Kurang
Hal itu menyebabkan terganggunya distribusi air baku yang dikelola Perumda Tirtawening Kota Bandung. Awalnya mereka bisa menerima 1.500 liter per detik, kini hanya dapat menerima 500 liter per detik.