SOLO, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, berkomitmen terus memantau pasokan komoditas di AgriPost agar masyarakat tetap bisa memperoleh pangan dengan harga murah di gerai tersebut.
Hal itu tersebut diungkapkannya saat berkunjungan ke kios Operasi Pasar Gerai AgriPost-Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Solo, Selasa (4/3/2025).
“Mengenai stok, kita kami pantau terus. Kami sudah juga berkoordinasi dengan Wakil Menteri BUMN, bahwa ini laporannya daily. Artinya kalau ada kelangkaan maka segera dikomunikasikan, bekerja sama dengan pemerintah daerah yang akan secara langsung memberi tahu kami, nanti kami akan cari solusinya agar masyarakat tidak rugi (tetap mendapatkan kebutuhan),” ujarnya didampingi Wali Kota dan Wakil Waki Kota Solo Respati Ardi dan Astrid Widayani.
Wamendag menjelaskan kunjungannya ke Solo merupakan bagian dari pemantauan tersebut. Sehari sebelumnya, Wamen juga memantau Gerai AgriPos di Ngawi, Jawa Timur.
Menurutnya, stok bahan kebutuhan Operasi Pasar Gerai AgriPost-Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Solo cukup dan harganya sesuai dengan arahan pemerintah, yakni di bawah harga pasar.
“Kemarin saya kunjungan kerja ke Ngawi, mantau Kantor Pos juga. (Sekarang) saya melihat pelaksanaan di Solo. Secara garis besar antrean tertib, aman, segi stok semuanya aman dan terkendali. Tugas kami memang memantau soal stok dan harga,” imbu Wamen yang sebelumnya memantau harga di Pasar Gede Solo.
Harapannya, stok kebutuhan pokok tetap terjaga dan harganya juga murah. Sehingga masyarakat, khususnya pada bulan puasa dan musim Lebaran nanti dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Sementara itu, Wali Kota Solo Respati Ardi, menambahkan alasan pemerintah memilih Kantor Pos sebagai gerai pangan murah karena memiliki kanal distribusi yang luas di Indonesia.
“Intervensi (pangan) ini melalui Kantor Pos karena memiliki distribution channel sehingga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah,” ujarnya.
Operasi Pasar Gerai AgriPost-Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos mendapat antusias tinggi dari masyarakat. Stok bahan pokok makanan yang disediakan selalu habis dibeli warga.
Operasi pasar dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan Idul Fitri 2025 digelar setiap hari sejak 24 Februari hingga 29 Maret di Kantor Pos di seluruh Indonesia.
Komoditas yang disediakan adalah gula pasir seharga Rp15.000 per kilogram (kg), minyak goreng Minyakita Rp14.700 per liter, daging ayam ras beku Rp34.000 per ekor, daging kerbau beku Rp75.000 per kg, beras SPHP Rp12.000 per kg, dan bawang putih Rp32.000 per kg.
Deputi Eksekutif General Manager Pos Indonesia KCU Solo, Nur Komardi menjelaskan operasi pasar tersebut merupakan program pemerintah dalam bingkai program toko pangan murah AgriPost yang disediakan di Kantor Pos.
“Ini sesuai arahan Pak Presiden [Prabowo Subianto] kepada Bapanas [Badan Pangan Nasional] yang meminta seluruh loket kantor pos yang ada, sejumlah 4.500 loket, dijadikan toko pangan pemerintah diberi nama langsung oleh beliau yakni AgriPost,” ujarnya.
BACA JUGA:
PosIND Pastikan Penyaluran Bansos PKH dan Sembako di Kabupaten Garut Tepat Sasaran
Kemendag Sebut Pasokan Minyak Goreng Dinyatakan Aman untuk Natal 2024
Menurutnya, AgriPost bertujuan menjual hasil pangan dari BUMN, dan lokasi tokonya ada di kantor pos. Sedangkan harga komoditasnya diatur oleh Bapanas.
Di Kantor Pos ini tersedia komoditas beras BPHP dari Bulog (belum diluncurkan), gula dari PTPN, ada daging ayam ras beku, bawang putih, daging kerbau beku, MinyaKita. “Lima komoditas utama itu yang jadi barang dagangan AgriPost,” imbuhnya.
Sementara itu, wilayah Kantor Pos Solo sementara ini menunjuk 9 kantor pos untuk Operasi Pasar Gerai AgriPost-Gerakan Pangan Murah. Diawali dengan 4 kantor pos pada tanggal 24 Februari 2025 dan 5 kantor pos lain pada tanggal 3 Maret 2025.
“Mulai tanggal 24 Februari ada 4 kantor pos yaitu Kantor Pos Solo di Gladak, Tipes, Jajar, dan Colomadu. Hari ini (Senin) kami sudah me-launching di lima kantor pos lagi yaitu Jebres, Mojosongo, Bekonang, Kartasura, dan Ngringo,” kata Nur.
Selain menjual produk dari BUMN pangan, AgriPost juga menjual produk dari mitra swasta, seperti komoditas telur.
(TM)
