JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Rekaman pesawat dari maskapai Batik Air mendadak viral di media sosial, karena dinarasikan oleng terkena hempasan angin saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang
Lantaran dalam video yang diunggah akun Instagram @info.negri, terlihat pesawat berjalan miring saat mendarat.
Angin kencang diduga menjadi biang pesawat oleng dan mendarat dengan posisi tidak stabil, hampir tergelincir.
Bahkan, dalam video terlihat, salah satu mesin pesawat bahkan terlihat hampir menyentuh permukaan lintasan.
Terkait insiden pendaratan pesawat Batik Air tersebut, Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengungkap penyebab pesawat mendarat dengan posisi yang tak stabil.
BACA JUGA:
Viral! Polisi Tersorot Diduga Pungli Duit Pengendara Wanita di Medan, Netizen: Normal dan Wajar
Viral Mobil Terobos Gerbang Tol, Pakai Knalpot Bising dan Nunggak Pajak Pula!
Ia mengungkap, hal ini terjadi lantaran angin menghembus kencang saat pesawat hendak mendarat.
“Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa penyebabnya adalah peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu,” ujar Danang pada Minggu 29 Juni 2025.
Mulanya, dari hasil pengecekan, arah angin tidak mengalami perubahan.
Akan tetapi, saat pesawat akan mendarat, kecepatan angin tiba-tiba meningkat sesaat.
Kendati begitu, kondisi tersebut dikategorikan dalam batas kecepatan angin maksimal yang diizinkan secara teknis, sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat.
“Pendaratan pesawat berlangsung dalam kondisi aman dan telah mengikuti seluruh prosedur operasional standar penerbangan,” kata Danang.
Setelah itu, tim teknisi maskapai melakukan inspeksi menyeluruh terhadap badan pesawat. Dari hasil inspeksi, pesawat dinyatakan aman dan layak untuk melanjutkan operasional.
Batik Air berkomitmen, bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan adalah prioritas utama perusahaan.
“Kami terus berkomitmen menjalankan prosedur sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku,” pungkasnya.
(Saepul)