JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Momen sidak yang dilakukan oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel), saat di sebuah perusahaan tour and travel di Pekanbaru, Riau, viral di media sosial.
Pasalnya, dari video yang beredar, sidak dilakukan menyusul laporan dugaan penahanan ijazah terhadap 12 mantan karyawan oleh pihak perusahaan.
Dalam video yang beredar, Noel tampak mencoba memperkenalkan diri dan meminta untuk bertemu dengan pihak manajemen. Namun, dua karyawan yang berada di lokasi malah tidak menanggapi.
Bahkan, salah satu karyawan menyampaikan bahwa dirinya merasa dipaksa, yang memancing reaksi keras dari Noel.
“Siapa yang paksa kamu? Jangan kurang ajar begitu ya! Ngomong paksa-paksa. Sama nih kayak di Surabaya konyolnya,” ujar Noel dengan nada meninggi sambil menunjuk karyawan tersebut.
Respon keras dari Noel itu turut ditanggapi oleh karyawan, dengan mengatakan “Sabar ya, sabar ya” sembari tetap fokus menghadap layar komputer.
BACA JUGA:
Viral! Seragam Siswa Digunting, Netizen: Baju Guru Nggak?
Usai Disidak, Pemilik Pabrik Minta Maaf Buntut Gaduh dengan Wakil Wali Kota Surabaya
Noel lantas menegaskan kedatangannya, tidak datang untuk memeras atau membuat keributan, melainkan meminta agar ijazah milik 12 mantan pegawai segera dikembalikan.
“Kita negara, bukan preman,” tegasnya
Noel tampak bertambah geram dengan menyebut jabatannya secara langsung.
“Mas, saya wakil menteri,” ucapnya dengan nada tinggi. Namun karyawan itu tetap menunjukkan sikap acuh dan terus mengerjakan pekerjaannya di depan komputer.
Seorang pria yang mendampingi Noel bahkan sempat memperingatkan karyawan tersebut. “Oi, hargai orang ngomong,” katanya.
Tapi respon si karyawan tetap datar. “Iya, sabar, makanya ditanya dulu,” ujarnya santai.
Noel juga menyampaikan bahwa ia datang tidak sendiri, tetapi didampingi oleh anggota DPRD serta wakil bupati setempat.
Meski demikian, tak satu pun perwakilan perusahaan muncul untuk memberikan penjelasan atau tanggapan atas sidak tersebut.
Menutup video, Noel tampak kesal dan mengingatkan, “Jangan sampai kayak di Surabaya lagi nih,” pungkasnya.
(Saepul)