BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Peneliti dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Christina Yuni Admantin, S.T.P., M.Sc., telah menciptakan inovasi baru berupa alat deteksi kandungan babi pada produk olahan daging seperti bakso.
Alat hasil inovasi ini disebut Porcine detection kit, yang berfungsi mendeteksi keberadaan babi dalam makanan secara cepat.
Christina menjelaskan alat ini mampu memberikan hasil dalam waktu beberapa menit saja. Ia menyebutkan bahwa alat ini dapat mendeteksi kandungan babi dengan cepat.
“Hanya sekitar 5-10 menit,” kata Tina, mengutip laman resmi UGM, Jumat (25/10/2024)
Menurut Tina, alat pendeteksi ini sangat mudah dan praktis, sehingga bisa dioperasikan oleh masyarakat secara luas.
Ini berbeda dengan metode deteksi berbasis biologi molekuler seperti PCR yang lebih rumit dan memerlukan keterampilan khusus
Pengujian dengan Porcine Detection Kit
Pengujian menggunakan porcine detection kit ini bekerja berdasarkan prinsip imunokromatografi. Seperti alat uji kehamilan, kit ini akan menunjukkan dua garis merah jika suatu produk makanan terdeteksi mengandung babi.
Antigen dalam sampel akan terikat dengan antibodi khusus pada strip uji, membentuk kompleks antigen-antibodi.
Strip uji tersebut juga dilengkapi dengan pewarna untuk menandai mikropartikel antigen yang berikatan dengan antibodi dalam sampel.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ketika antigen babi berikatan dengan antibodi pada alat tersebut, dua garis merah akan muncul sebagai indikasi hasil positif.
“Prinsip kerjanya serupa dengan tes kehamilan,” jelas peneliti di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet ini.
Tina menyampaikan, timnya memiliki rencana untuk melakukan penelitian lanjutan agar alat ini dapat diproduksi secara mandiri dan dalam skala besar dengan biaya yang lebih ekonomis, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengaksesnya.
“Kami berharap pengembangan alat ini dapat memberikan solusi cepat bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memastikan kehalalan produk makanan yang dikonsumsi,” pungkasnya.
BACA JUGA: UGM Masuk Daftar 1201-1500 Universitas Terbaik Dunia dalam THE WUR 2025
Ia berharap pengembangan alat deteksi kandungan babi ini dapat menjadi solusi cepat bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam memastikan kehalalan produk makanan.
(Virdiya/Budis)