GARUT, TEROPONGMEDIA.ID — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) memberikan santunan dan beasiswa pendidikan bagi keluarga prajurit yang gugur dalam insiden ledakan amunisi Garut, Jawa Barat. Ledakan yang terjadi pada Senin (12/5/2025) menewaskan 13 orang, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan, bahwa santunan ini merupakan bentuk penghormatan institusi kepada para prajurit yang gugur saat menjalankan tugas negara.
“TNI memastikan bahwa seluruh hak prajurit yang menjadi korban akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku. Ini mencakup santunan kematian khusus, pensiun, serta beasiswa pendidikan bagi anak korban,” ujar Kristomei dalam keterangan pers, Rabu (14/5/2025).
Empat Prajurit TNI AD Gugur
Keempat prajurit yang meninggal dalam insiden tersebut adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan. Mereka menjadi korban saat melaksanakan tugas pemusnahan amunisi di Gudang Pusat Pemusnahan (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad), Garut.
Insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIB itu menimbulkan ledakan hebat yang terdengar hingga radius beberapa kilometer. Selain menewaskan empat prajurit, sembilan warga sipil yang berada di sekitar lokasi juga turut menjadi korban jiwa.
TNI Sterilkan Lokasi dan Lakukan Penyelidikan
Kapuspen TNI menyebut pihaknya telah mengamankan lokasi dan melakukan sterilisasi terhadap area ledakan amunisi garut tersebut. Tim dari Puspalad bersama instansi terkait sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti ledakan.
“Proses investigasi sedang berjalan. Kami bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi,” jelas Kristomei.
TNI juga telah mengerahkan tim identifikasi untuk memastikan seluruh jenazah korban terdata dengan baik dan dipulangkan ke keluarga masing-masing dengan upacara militer.
Baca Juga:
Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang, TNI AD Lakukan Investigasi Menyeluruh
DPR Desak Polri-TNI Transparansi Tangani Kasus Ledakan Amunisi di Garut
TNI menyatakan, duka mendalam atas kehilangan yang terjadi dan menegaskan komitmen untuk tetap memberikan perlindungan serta penghargaan tertinggi kepada prajurit aktif yang gugur dalam tugas.
“Kami berduka atas gugurnya para prajurit terbaik serta warga sipil yang menjadi korban. Ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi prajurit dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional,” kata Kristomei.
Selain bantuan kepada keluarga prajurit, TNI juga memastikan bahwa penanganan korban sipil mendapat perhatian serius. Pemerintah daerah Garut telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberi santunan dan pendampingan kepada keluarga korban sipil, termasuk kebutuhan pemakaman dan dukungan psikologis.
Insiden ini menjadi catatan penting dalam upaya pengelolaan bahan peledak militer dan pengamanan prosedur pemusnahan amunisi. Sejumlah anggota DPR RI mendesak agar TNI mengevaluasi ulang prosedur standar operasional (SOP) yang berlaku dalam aktivitas serupa.
Hingga kini, tim investigasi masih terus bekerja di lapangan dan akan menyampaikan hasil pemeriksaan resmi dalam waktu dekat.
(Dist)