BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — TNI AD memberikan kesempatan anak-anak korban ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang ingin menjadi tentara.
“TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit Angkatan Darat,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana dalam keterangan pers, dikutip Kamis (15/5/2025).
Kesempatan tersebut merupakan wujud pertanggungjawaban TNI AD terhadap keluarga korban ledakan amunisi.
Wahyu menyebut, agar prosesnya berjalan dengan baik jajaran kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan.
“Nantinya, jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wahyu menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya memberikan peluang bagi anak-anak korban untuk bergabung dengan TNI AD, tetapi juga turut membantu dalam proses pemakaman para korban ledakan, baik yang berasal dari kalangan sipil maupun personel TNI AD.
Ia menjelaskan bahwa pada Selasa (13/5/2025), sembilan jenazah warga sipil telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Selanjutnya, TNI juga terlibat dalam prosesi pemakaman seluruh jenazah hingga pukul 20.00 WIB.
“Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut, bersama-sama dengan masyarakat juga akan melaksanakan kegiatan doa bersama sampai beberapa waktu ke depan,” katanya.
Sebelumnya, Wahyu mengatakan bahwa peristiwa ledakan itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
“Pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Wahyu.
Personel kemudian membuat dua lubang sumur untuk tempat memasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.
Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.
“Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” jelas Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.
Baca Juga:
TNI Siapkan Santunan untuk Keluarga Prajurit Korban Ledakan Amunisi Garut
9 dari 13 Korban Ledakan Amunisi Garut Berhasil Diidentifikasi
Detonator tersebut dimasukkan ke dalam lubang dan dimusnahkan menggunakan metode yang sama seperti saat pemusnahan amunisi sebelumnya.
“Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang,” kata Kadispenad.
Ledakan itu menyebabkan 13 orang tewas, yang terdiri dari empat anggota TNI dan sisanya merupakan warga sipil.
(Virdiya/Usk)